Bandung (ANTARA News) - Film komedi "Baracas" menjadi film pertama yang diarahkan penulis Pidi Baiq. Uniknya, sebagai sutradara, penulis yang tenar dengan novel "Dilan" itu justru enggan memberi aba-aba "cut".

"Waktu jadi sutradara "Ayah cut, oh jangan, oh cut saja". Terus, yang menyebut "action" juga astrada saya si Dani, "Dan, action", aku malu, sok sutradara begitu aku malu," kata Pidi Baiq ditemui usai penayangan perdana "Baracas" di Bandung, Senin malam (20/3).

"Aku merasa geli dengan status-status itu, sutradara begitu buat saya bukan malu menyandang itu, tapi mengaku-ngaku itu buat saya enggak nyaman dengan itu," sambung dia.

Dalam mengarahkan film yang berkisah tentang perkumpulan Barisan Anti Cinta Asmara (Baracas) itu dia mengatakan lebih menggunakan style "Bagaimana kalau...", dengan bertanya pada para aktor dan orang-orang di lapangan.

Baca juga: (Film "Baracas" tawarkan komedi khas Pidi Baiq)

Bertindak selaku sutradara, penulis "Drunken Monster" itu juga mengaku tidak menonton film lain terlebih dahulu sebagai referensi, "karena enggak mau terganggu dengan referensi itu," kata dia.

Dalam proses pembuatan film dia juga mengaku ada hal-hal yang tidak direncanakan terjadi di luar naskah yang dia tulis sebelumnya.

"Ada berubah dari skenario karena kalau di lapangan pasti berbeda bayangannya dengan waktu menulis di kamar," ujar Pidi Baiq.

Setelah film komedi "Baracas" yang akan tayang pada 23 Maret mendatang, Pidi Baiq mengatakan akan kembali duduk di kursi sutradara dalam waktu dekat.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017