Kuala Lumpur (ANTARA News) - Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia, Mayjen Dato Seri Jamil Khir Bin HJ Baharom dan Partai Islam se-Malaysia (PAS) menyerukan masyarakat melakukan shalat hajat untuk keselamatan rakyat Malaysia di Korea Utara.

"Saya menyeru seluruh rakyat Malaysia supaya kita sama-sama berdoa kehadirat Allah SWT agar dikaruniakan keselamatan dan kesejahteraan serta perlindungan kepada Malaysia yang sedang menghadapi ketegangan hubungan diplomatik dengan Korea Utara," kata Jamil di Kuala Lumpur, Kamis.

Jamil mengatakan Korea Utara telah menahan 11 orang rakyat Malaysia di negara-nya.

"Saya meminta semua Masjid-Masjid Utama Jakim (Jawatan Kemajuan Islam Malaysia) yaitu Masjid Negara Kuala Lumpur, Masjid Putra Putrajaya dan Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin Putrajaya serta di semua masjid-masjid dan surau-surau di bawah Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan (JAWI) untuk mengadakan shalat hajat selepas Shalat Jumat mulai pada 10 Maret 2017 ini dan seterusnya hingga kemelut ini selesai," katanya.

Dia juga memohon kerjasama dan jasa baik Majelis Agama Islam Negeri-Negeri dan Jabatan Agama Islam Negeri-Negeri di seluruh negara agar turut sama mengadakan shalat hajat pada semua masjid negeri masing-masing mulai tanggal tersebut untuk mendoakan keselamatan dan perlindungan kepada Malaysia dan seluruh rakyatnya.

"Saya menyeru semua umat Islam di seluruh negara agar dapat beramai-ramai menunaikan shalat hajat tersebut setelah shalat Jumat," katanya.

Jamil berharap agar konflik ini dapat diselesaikan dengan baik serta rakyat Malaysia di Korea Utara dapat kembali ke tanah air dengan selamat.

"Semoga usaha murni ini akan diberkati dan dirahmati Ilahi," katanya.

Sementara itu Partai Islam se-Malaysia (PAS) menyerukan shalat hajat di Mushola Hj Hassan Syukri Kolej di Universiti Zulkifli Muhammad,  Kamis pukul 07.15 - 09.30 malam.

Ketua Dewan Ulama PAS Pusat Dato Nik Zawai juga akan memimpin sholat magrib, tazkirah dan shalat Isya di tempat tersebut.

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017