Jember (ANTARA News) - Puluhan warga Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu malam, terpaksa harus dievakuasi akibat banjir yang merendam rumah mereka dengan ketinggian air hingga 1 meter.

"Tim reaksi cepat (TRC) sudah mengevakuasi warga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena ketinggian air mencapai 1 meter," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember.

Menurutnya, hujan deras yang mengguyur Desa Paseban sejak Sabtu siang menyebabkan sungai setempat meluap hingga merendam permukiman warga di Desa Paseban yang menjadi daerah rawan bencana banjir.

"Sebagian warga juga sudah mengungsikan ternak mereka ke tempat yang lebih aman karena dikhawatirkan air semakin tinggi di kawasan setempat," katanya.

Sejauh ini, lanjut dia, data warga yang dievakuasi ke tempat yang lebih aman sebanyak 60 kepala keluarga dan tindakan tersebut untuk mengantisipasi apabila ketinggian air yang merendam rumah warga semakin tinggi.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana banjir itu dan tidak ada kerusakan rumah warga akibat banjir," tuturnya.

Ia mengimbau semua warga di Desa Paseban meningkatkan kesiagaan terhadap kemungkinan banjir yang semakin meluas karena hujan masih mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Jember hingga Sabtu malam.

"TRC dan sukarelawan BPBD akan bersiaga di lokasi bencana dan meminta bantuan aparat kepolisian untuk menjaga rumah warga yang ditinggal mengungsi ke tempat yang aman," ujarnya.

Data BPBD Jember mencatat daerah rawan bencana banjir berada di 12 desa/kelurahan yang tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Silo terdapat empat desa yakni Desa Karangharjo, Harjomulyo, Pace, dan Mulyorejo, kemudian di Kecamatan Sumberbaru berada di dua desa yakni Desa Yosorati dan Gelang.

"Daerah rawan banjir juga berada di Kecamatan Panti yang meliputi Desa Kemuninglor, Kemiri, Suci, Pakis, dan Serut. Selanjutnya Kecamatan Patrang yang rawan banjir di Kelurahan Slawu," tuturnya.

Ia mengatakan daerah potensi banjir genangan berada di Kecamatan Tempurejo yang tersebar di lima desa yakni Desa Tempurejo, Sidodadi, Wonoasri, Curahnongko, dan Curahtakir, sedangkan di Kecamatan Kencong meliputi Desa Cakru, Paseban, dan Kraton.

"Banjir genangan juga sering terjadi di Desa Mayangan-Kecamatan Gumukmas, kemudian Desa Balunglor-Kecamatan Balung, Desa Rambigundam-Kecamatan Rambipuji, dan Desa Lojejer-Kecamatan Wuluhan," katanya menambahkan.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017