Shanghai, China (ANTARA News) - China mengatakan angkatan bersenjatanya dalam kondisi siaga tinggi usai kelompok bersenjata di Myanmar menyerang pos militer dan kepolisian yang berdekatan dengan perbatasan kedua negara pada akhir pekan lalu.

Beijing juga berkomitmen untuk melindungi warga dan wilayahnya. Informasi resmi dari Kantor Berita Xinhua pada Minggu yang dikutip Reuters menyebutkan, tiga kelompok bersenjata secara bersamaan menyerang pos keamanan di kota perbatasan Muse dan Kutkai di negara bagian Shan, wilayah Timur Laut Myanmar pada hari itu.

Xinhua, yang mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan, pada peristiwa tersebut ada korban jiwa baik dari pihak militer maupun sipil namun tidak ada penjelasan rinci lainnya.

Dalam sebuah pernyataan di lamannya, Kementerian Pertahanan China menyampaikan bahwa pihaknya berharap ketenangan dan sikap menahan diri harus dilakukan untuk menghindari eskalasi yang makin tinggi.

"Militer China dalam status siaga tinggi dan akan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan kemakmuran negara, serta melindungi nyawa dan harta warga negara China yang hidup di sepanjang perbatasan," pernyataan kementerian menyebutkan.

Selama puluhan tahun ribuan orang telah mengungsi akibat pertempuran yang melibatkan militer Myanmar dan kelompok etnis bersenjata di negara bagian Shan, yang merupakan rumah bagi sejumlah besar kelompok yang beroperasi dekat dengan perbatasan China dan Thailand.

(Uu.R029)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016