Shanghai (ANTARA News) - Saham-saham Tiongkok berakhir naik ke tertinggi dalam 10 bulan pada Selasa, menyusul penguatan di Wall Street semalam (Senin) didukung meningkatnya spekulasi bahwa Hillary Clinton kemungkinan akan memenangkan pemilu presiden AS.

Sentimen positif menetralkan kekhawatiran data perdagangan Tiongkok yang lebih buruk dari perkiraan, lapor Reuters.

Indikator utama Tiongkok, indeks komposit Shanghai menguat 0,5 persen menjadi ditutup pada 3.147,89 poin, tingkat tertinggi sejak awal Januari.

Sementara itu, indeks saham-saham unggulan (blue-chips) CSI300 bertambah 0,4 persen menjadi ditutup pada 3.371,12 poin.

Pasar ekuitas global menguat setelah FBI mengatakan pada Minggu (6/11) tidak akan memidanakan kandidat Demokrat Clinton atas penggunaan server surat elektronik pribadi, mengangkat kesuraman di atas kampanyenya dan mengurangi peluang kemenangan bagi saingannya dari Partai Republik Donald Trump.

Trump, seorang politisi pemula telah memicu ketidakpastian atas pendiriannya pada kebijakan luar negeri, perdagangan dan imigrasi, yang dipandang sebagai risiko terhadap pertumbuhan global.

"Investor sekarang lebih yakin bahwa Clinton akan memenangkan persaingan," kata Chang Chengwei, analis di broker Hengtai Futures.

Optimisme telah mengimbangi kekhawatiran atas kesehatan ekonomi Tiongkok, dengan data yang baru dirilis menunjukkan ekspor dan impor nasional turun lebih dari yang diharapkan pada Oktober.

Chang mengatakan investor juga mungkin mengabaikan angka perdagangan yang buruk, karena ekonomi telah didukung oleh pemulihan baru-baru ini di sektor manufaktur.

Sebagian besar sektor menguat, dipimpin oleh saham-saham kesehatan dan konsumen. Komponen indeks kelas berat, seperti saham-saham keuangan dan infrastruktur berkapitalisasi besar juga naik, menopang pasar secara keseluruhan.

Leeco, komponen utama dalam Indeks Komposit ChiNext, menguat tiga persen setelah kehilangan sebanyak 16,5 persen dalam empat sesi sebelumnya, membantu mengurangi kekhawatiran bahwa aksi jual bisa memiliki dampak terhadap saham-saham dengan pertumbuhan tinggi lainnya.
(Uu.A026/B012)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016