Antananarico (ANTARA News) - Program Pangan Dunia PBB (WFP) telah menerima 1.000 ton pangan untuk membantu korban kondisi rawan pangan parah di Madagaskar Selatan, kata satu pernyataan dari Kantor WFP di Antananarivo pada Selasa (9/8).

Makanan tersebut --termasuk sorgum, tepung maizena dan biji kapri, diterima pada 6 Agustus di Pelabuhan Ehoala di Ford-Dauphin di Madagaskar Tenggara dari Badan Amerika Serikat bagi Pembangunan Internasional (USAID).

Makanan itu akan membantu 88.000 orang yang terpengaruh oleh kondisi rawan pangan parah untuk dua bulan, kata Asisten Komunikasi WFP Volana Rarivoson kepada Xinhua.

"Untuk sementara, dengan semua dukungan yang sudah ada, WFP belum bisa mencakup separuh dari 665.000 orang yang menghadapi rawan pangan parah di tujuh distrik yang paling terpengaruh," kata Volana Rarivoson.

Di antara ke-14 distrik di Madagaskar Selatan tersebut, tujuh distrik yang paling terpengaruh adalah Amboasary, Ambovombe, Ampanihy, Bekily, Beloha, Betioky dan Tsihome, lapor Xinhua.

Warga di sana menghadapi banyak kebutuhan kemanusiaan akibat kemarau yang diperparah oleh fenomena El Nino, sementara curah hujan sedikit --25 sampai 75 persen selama tahun tanam 2015-2016.

Sumber keuangan terbatas dan hampir 340.000 orang masih menghadapi konsidi rawan pangan parah tanpa bantuan di Madagaskar Selatan, kata WFP.

WFP saat ini berusaha memperoleh dana untuk program pemberian makan bagi siswa di bawah naungan Kementerian Pendidikan Madagaskar, yang menyediakan makanan buat keluarga yang menderita kondisi rawan pangan di bagian selatan dan memberi sumbangan bagi peningkatan akses ke pendidikan.

WFP khawatir bahwa jika dana tambahan tak diterima, 150.000 anak di antara 300.000 siswa yang sudah memperoleh manfaat dari program itu mungkin tak mendapat makanan di sekolah untuk tahun pelajaran 2016-2017.

Keperluan keuangan untuk tahun pelajaran 2016-2017 diperkirakan mencapai 4,6 juta dolar AS.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016