Paris (ANTARA News) - Kaum muslim dari beberapa daerah di Prancis dan Italia menghadiri missa gereja Katolik, Minggu waktu setempat, untuk menunjukkan solidaritas mereka kepada pendeta tua Prancis di Normandy yang dibunuh militan islamis.

Para penyerang bersenjatakan pisau menyerbu sebuah gereja Katolik di Saint-Etienne-du-Rouvray, Prancis barat, pada 26 Juli dan memaksa pendeta Katolik Roma berusia 85 tahun untuk berlutut dan kemudian mereka gorok. ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan biadab itu.

Rektor Mesjid Jami Paris, Dalil Boubakeur, yang juga Presiden Majelis Muslim Prancis, menghadiri misa di Katedral Notre-Dame di Paris itu.

Basilika Saint-Denis di luar kota Paris juga dihadiri ratusan pemeluk Katolik dan kaum muslim yang menuruti imbauan otoritas keagamaan Prancis agar rakyat menunjukkan simpati kepada komunitas Katolik.

"Kami senang sekali kami telah mengundang kaum muslim. Kami juga merasakan penderitaan mereka, penderitaan dari semua orang yang menderita," kata Danielle Ludon, perempuan Katolik yang menghadiri missa, kepada Reuters.

Di antara muslim yang menghadiri missa adalah seorang perempuan muslim bernama Hayat yang datang bersama suami dan anak-anaknya.

"Ini pada dasarnya pesan kesatuan, di samping perdamaian, ini sungguh tentang kesatuan," kata dia.

Para imam dari komunitas-komunitas muslim juga ambil bagian dalam missa yang digelar di beberapa kota di Italia, termasuk di Gereja Santa Maria, Trastevere, di Roma dan Gereja Santa Maria di Caravaggio, Milan.

"Terima kasih untuk semua warga Italia beragama Islam yang mengarahkan komunitas mereka menyusuri jalan berani melawan fundamentalisme," kata Menteri Luar Negeri Italia Paolo Gentiloni via Twitter.

Italia, seperti Prancis, mengencangkan supervisi kepada mesjid-mesjid setelah gelombang serangan teror di Prancis dan Jerman, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016