Kabul (ANTARA News) - Sebuah konvoi Kedutaan Besar AS diserang pembom mobil bunuh diri Taliban di kabul, Senin, menewaskan seorang remaja Afghanistan di sisi jalan dan mencederai sejumlah pejabat dalam rombongan kendaraan tersebut, kata polisi dan jurubicara kedutaan besar tersebut. Seorang anak laki-laki yang berusia 14 tahun tewas dalam serangan itu, yang terjadi di sebuah jalan utama yang menuju arah timur ke luar ibukota Afghanistan tersebut, yang seringkali digunakan oleh pasukan koalisi pimpinan AS dan NATO, menurut polisi. Sejumlah pejabat kedutaan dan pejalan kaki terluka dalam serangan itu, kata jurubicara kedutaan itu, Joe Mellott, yang menambahkan bahwa luka-luka yang diderita beberapa pejabat "serius". Duta Besar AS Ronald Neumann tidak berada dalam konvoi tersebut. Pasukan Barat menutup lokasi serangan, kata seorang polisi kepada Reuters dari tempat kejadian, dan sebuah helikopter terbang di atas daerah itu. Seorang wartawan foto Reuters melihat dari kejauhan asap yang membubung dari sebuah mobil di lokasi kejadian. Mullah Dadullah, seorang komandan senior Taliban, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan, prajurit-prajurit AS tewas dalam ledakan tersebut. Kelompok gerilya itu merencanakan serangan-serangan lebih lanjut, katanya kepada Reuters melalui ponsel dari sebuah lokasi rahasia. Pemboman itu dilancarkan di tengah meningkatnya serangan Taliban, termasuk serangan bunuh diri, dalam beberapa pekan ini pada saat pertempuran memanas setelah masa musim dingin yang relatif tenang. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meluncurkan ofensif di Afghanistan selatan bulan ini untuk mendahului ofensif musim semi yang dilakukan gerilyawan. Taliban mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di Afghanistan oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001, demikian Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007