Masih banyak pekerjaan lain yang lebih penting untuk diselesaikan."
Parigi (ANTARA News) - Bupati Parigi Moutong (Parimo), Samsurizal Tombolotutu, mengakui bahwa hubungan antara dirinya dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)-nya kurang harmonis, namun  tidak berdampak negatif pada jalannya roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

"Saya memang tidak harmonis dengan dewan. Saya memang malas hadiri rapat-rapat di DPRD, apalagi kalau banyak kesibukan lain yang lebih penting dari sekedar menghadiri rapat di DPRD," katanya dalam perbincangan dengan ANTARA News di tempat wisata Pantai Kayubura, yang pernah menjadi lokasi Sail Tomini 2015 di Parigi, Kamis.

Samsurizal mengemukakan hal itu ketika dikonfirmasikan soal keluhan Ketua DPRD Parigi Moutong karena Bupati tidak pernah menghadiri rapat paripurna DPRD setempat.

"Saya memang malas menghadiri rapat-rapat di dewan karena cuma datang mendengar mereka berdebat dan bertengkar di antara mereka sendiri. Masih banyak pekerjaan lain yang lebih penting untuk diselesaikan," ujarnya purnawirawan kolonel infanteri Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) itu.

Namun, ia mengemukakan, selalu mengirim pejabat yang mewakilinya bila DPRD mengundang, seperti staf ahli atau pejabat lainnya yang sesuai dengan materi pembahasan maupun rapat dengar pendapat (hearing) di dewan.

"Saya juga sering dibuat kesal bila anggota dewan itu memarahi dan menunjuk-nunjuk pejabat-pejabat yang saya suruh hadir pada hearing dengan DPRD. Padahal, pejabat-pejabat itu adalah lulusan S2 di UGM (Yogyakarta), Unhas (Makassar) dan Untad (Palu), serta menguasai bidangnya masing-masing. Sementara mereka di DPRD tidak seperti itu," katanya.

Alumni Akademi Militer (Akmil) 1983 itu menyatakan, akan selalu selektif bila menerima undangan dari DPRD Parigi Moutong.

"Kalau agendanya jelas dan memang penting untuk saya hadiri langsung, dan mereka jamin tidak akan berdebat sendiri lalu kita disuruh mendengar mereka berdebat, saya akan hadir," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa hubungan yang kurang harmonis tersebut tidak menghambat kelancaran roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

"Tidak ada hambatan, saya tetap jalan terus sesuai program yang sudah kami tetapkan dan anggarkan. Mereka juga tidak mempersulit kami," katanya.

Ia mengaku bangga bahwa Kabupaten Parigi Moutong semakin sering mendapat kepercayaan untuk menjadi tuan rumah kegiatan berskala provinsi, nasional dan internasional, yang membuktikan bahwa aparat dan masyarakat setempat mampu melaksanakan kegiatannya.

Sebagai contoh, menurut dia, Sail Tomini 2015 yang puncaknya pada 19 Mei 2015 berjalan sukses dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.

Kemudian, ditambahkannya, disusul dengan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Provinsi Sulawesi Tengah pada Maret 2016 dan Festival Musik Anak Indonesia pada April 2016 yang semuanya mendapat apresiasi yang besar di pemerintah pusat dan provinsi.

Pewarta: Fauzi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016