Jakarta (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan segala masalah menyangkut PT Pertamina Persero menjadi induk atau holding PT Perusahaan Gas Negara (PGN) selesai sebelum Lebaran 2016.

"Saat ini kajian sudah selesai dan proses sudah jalan semua. Terkait ini, saya juga sudah berbicara dengan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan PP-nya akan diajukan ke Presiden Joko Widodo," ujar Rini usai merayakan ulang tahun ke-18 Kementerian BUMN di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu.

Pemilihan PT Pertamina sebagai induk adalah karena perusahaan minyak dan gas ini 100 persen milik pemerintah, jelas Rini.

Bersama holding Pertamina, beberapa perusahaan BUMN lain juga akan digabungkan dalam sebuah holding yaitu perusahaan di bidang jalan tol, pertambangan dan keuangan.

"Semoga ketiganya bisa segera selesai," kata Rini.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan perusahaannya siap dijadikan induk atas PT PGN.

Karena pada dasarnya, tutur Dwi, Pertamina memang sudah dirancang sebagai induk dan saat ini pun memiliki beberapa anak perusahaan seperti Pertamina EP, Pertamina Geothermal Energy dan Pertamina Hulu Energi.

Jika semakin banyak anak perusahaan, maka Pertamina akan lebih fokus ke arah kebijakan dan bisnis.

"Sebagai induk, Pertamina akan lebih langsing dan sederhana, lebih mengarah ke policy dan pengembangan bisnis," kata Dwi.

Dwi berharap perusahaan yang sahamnya sebagian dikuasai publik ini bisa berkembang. "Membangun holding itu hanya alat untuk menuju sinergi," tutur dia.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016