Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) membidik empat nomor dayung dalam turnamen kualifikasi Olimpiade Rio 2016 untuk zona Asia-Oceania yang akan berlangsung di Chungju, Korea Selatan, 22-25 April.

"Kami menyiapkan enam atlet untuk nomor single scull putra (M1X) atas nama La Memo, single scull putri (W1X) atas nama Dewi Yuliawati, lightweight double scull putra (LM2X) atas nama Muhad Yakin/Irham, dan lightweight double scull putra LW2X atas nama Yayah Rokayah/Syifa Lisdinana," kata pelatih tim dayung Indonesia Dede Rohmat Nurjaya ketika dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.

Tim dayung Indonesia menargetkan Memo mampu meraih posisi tujuh besar dan Dewi berhasil masuk posisi enam besar pada turnamen berjudul "2016 FISA Asian and Oceania Olympic Qualification Regatta" itu.

Indonesia akan menghadapi persaingan ketat dari tim dayung Tiongkok, Jepang, dan India. Sedangkan atlet-atlet tim dayung Australia dan tim dayung Selandia Baru telah masuk kualifikasi Olimpiade dari Kejuaraan Dayung Dunia 2015.

PODSI, lanjut Dede, juga akan mengikuti turnamen kualifikasi Olimpiade Rio 2016 untuk nomor lightweight four putra (LM4X) di Swiss pada April mendatang.

"Karena di Asia tidak ada turnamen kualifikasi Olimpiade untuk nomor empat pendayung putra. Mereka harus tembus peringkat enam besar untuk lolos ke Olimpiade Rio," kata Dede.

Sebelumnya, tim kano dan kayak Indonesia gagal lolos kualifikasi Olimpiade Rio setelah kalah dalam Kejuaraan Asia Kano di Palembang pada November 2015.

Atlet-atlet kano dan kayak Indonesia tidak mampu meraih juara dalam 16 nomor yang dilombakan. Hanya pasangan Mehue Spens Stuber/Marjuki yang meraih medali perak pada nomor K2 200 meter.

Cabang dayung menjadi salah satu cabang prioritas Olimpiade 2016 yang mengejar tiket ke turnamen multi-cabang tertinggi dunia itu. Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) menyatakan tiga cabang lain yang juga memburu tiket Olimpiade yaitu balap sepeda, renang, dan judo.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016