Jakarta (ANTARA News) - Televisi rakitan warga Karanganyar, Jawa Tengah Muhamad Kusrin akan dipatenkan, di mana Kementerian Perindustrian melakukan bimbingan untuk mendapatkan hak paten itu.

"Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saedah, akan membantu pengurusan paten televisi-televisi produk Kusrin,” kata Menteri Perindustrian, Saleh Husin, melalui siaran pers di Jakarta, Senin.

Hal tersebut dilakukan, lanjut Husin, atas arahan Presiden Joko Widodo saat bertemu Kusrin di Istana negara, yang menyampaikan agar paten untuk televisi rakitan Kusrin diurus.

Kementerian Perindustrian, lanjutnya, akan terus membina dan memberi arahan pengembangan usaha UD Haris Elektronik milik Kusrin sehingga nilai jualnya akan lebih meningkat.

Diketahui, pada 19 Januari 2016, Husin menyerahkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda – Standar Nasional Indonesia (Sertifikat SNI) kepada Kusrin untuk produk televisi rakitan jenis tabung atau cathode ray tube (CRT).

Kusrin menyematkan tiga merek pada televisi rakitannya, yakni Maxreen, Veloz, dan Zener, dengan pangsa pasar menengah ke bawah.

"Pangsa pasarnya menengah ke bawah, karena dijual Rp400-500 ribu per unit. Produksi setiap hari kira-kira hingga 150 unit," ucap Menperin. ‎ ‎ 

Kusrin juga berencana mengembangkan usahanya dengan membuka cabang pemasarannya ke Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta.

Ke depan dia ingin merakit televisi LED, tapi hingga saat ini permintaannya masih banyak pada televisi tabung.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016