Bogor (ANTARA News) - Penemuan ikan monster berukuran besar (raksasa-red) yang terdampar di Sungai Ciliwung di bawah jembatan Tol Bogor Outer Ringroad, Jalan Sholes Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat, membuat heboh warga, Minggu.

Ikan tersebut terbilang besar, ukuran panjang sekitar dua menter dan lingkar badan 50 centi menter, ditemukan dalam keadaan sudah mati oleh salah seorang warga yang tengah memancing.

"Kejadiannya sekitar pukul 07.00 WIB, saya lagi mancing di dekat lokasi. Kaget melihat ikan dengan ukuran orang dewasa tersangkut di batu di tengah sungai," kata David (33).

Ukurannya yang melebihi ikan normal pada umumnya, membuat David ragu untuk mendekat. Namun karena penasaran, ia menyebarluaskan informasi kepada warga sekitar yang langsung menarik perhatian.

"Saya takut, kalau ikannya masih hidup takut digigit," katanya.

Sejak ditemukan, ikan tersebut tidak bergerak, setelah yakin ikan tersebut benar-benar sudah mati, warga berani mendekati ikan dan menyaksikan lebih dekat.

Penemuan ikan tersebut membuat warga penasaran dan berbondong-bondong datang menyaksikan, warga yang melintas di lokasi juga ikut penasaran dan ingin melihat kebenaran kabar ikan raksasa tersebut.

"Bobotnya mencapai 100 kilogram, panjangnya aja sekitar dua meter, diameter 50 cm," katanya.

Menurut David, ia tidak mengetahui jenis ikan yang ditemukan mati tersebut. Diduga ikan tersebut berasal dari penangkaran kolam taman wisata di wilayah Tajur yang hanyut terbawa arus Sungai Ciliwung saat meluap.

"Sungai Ciliwung beberapa hari ini meluat, mungkin ikannya hanyut terbawa arus, dari kolan wisata di Tajur," katanya.

Keberadaan ikan tersebut menjadi tontonan warga sekitar dan juga yang melintas. Inisiatif warga agar ikan tidak menimbulkan pencemaran karena aroma bangka, warga menghanyutkan ikan tersebut kembali ke sungai.

Beredar informasi ikan yang ditemukan terdampar di Sungai Ciliwung berjenis Arapaima gigas atau ikan monster yang ditangkarkan oleh salah satu penangkar yang ada di kawasan Tajur.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015