Jakart (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pesawat terbang badan lebar lebih cocok untuk bandar udara di Indonesia yang memiliki kapasitas terbatas karena dinilai lebih efisien.

"Saya ucapkan selamat kepada Lion Air yang kini lebih banyak memakai pesawat berbadan lebar seperti yang saya sarankan karena bandara kita kapasitasnya terbatas," kata Ignasius saat menghadiri seremoni penerimaan pesawat terbang badan lebar Airbus A 330-300 di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Banteng pada Senin.

Pesawat terbang badan lebar yang digunakan maskapai penerbangan, menurut Ignasius dapat menghemat tempat di bandara serta dapat membuat harga tiket lebih murah karena lebih banyak penumpang yang bisa diangkut.

"Pesawat terbang badan lebar menjadi alternatif yang baik apalagi pengembangan transportasi udara di Indonesia memakan waktu yang lebih panjang dari yang direncanakan," kata dia.

Kemenhub juga berjanji akan mengupayakan agar traffic pesawat di bandara bisa merata, tidak menumpuk pada jam tertentu. Runway atau landasan pacu di bandara-bandara komersil pemerintah akan diperpanjang guna memungkinkan pesawat terbang badan lebar masuk.

"Pikiran saya dalam lima tahun akan ada 100 pesawat terbang badan besar, sekarang baru 40 hingga 50 an pesawat. Salah satu contoh pesawat terbang badan lebar adalah pesawat Airbus A330-300 yang baru saja diterima maskapai penerbangan berbiaya rendah, Lion Air di Terminal 1A Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Senin.

Airbus A330-300 berkonfigurasi 440 tempat duduk kelas ekonomi, itu senilai 260 juta dolar Amerika Serikat. Untuk penerbangan domestik, Airbus A330-300 akan melayani rute Medan, Makassar, dan Bali. Selain itu, Airbus A330-300 juga melayani rute jauh untuk umrah ke Jeddah dan Madinah, Arab Saudi.

Lion Air Group telah memesan tiga pesawat Airbus A330-300 untuk menggantikan pesawat Boeing 747-400 yang sudah tidak efisien. Pesawat pertama diterima hari ini, pesawat kedua dikirim pertengahan November dan Desember.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015