Kupang, NTT (ANTARA News) - Lukas Beda Ama (12), seorang siswa yang baru menyelesaian ujian SD pada SDI Riangrindu, di Pulau Adonara, NTT, dilaporkan tewas akibat dikeroyok sejumlah orang dewasa.

Kepala Polres Flores Timur, AKBP Dewa Putu Gede Artha, yang dikonfirmasi melalui telepon genggam dari Kupang, Jumat, hal itu, yang dia katakan bermula dari kasus kecelakaan lalulintas, Sabtu pagi (13/6).

Keterangan yang diperoleh menyebutkan, saat itu Lukas yang sedang menunggu pengumuman hasil ujian akhir itu menyerempet seorang anak, Rahima, di Dusun Belle, Desa Waiburak.

Akibatnya Lukas dihajar warga dan sepeda motornya dirusak. Korban kemudian kembali bersama seorang rekannya ke rumahnya di Riangmuko.

Dalam perjalananke rumahnya itu, korban disusul beberapa orang dewasa lain yang langsung memukuli dia. 

Belum puas memukul, korban lalu dibawa ke suatu tempat untuk disiksa lagi. Sekujur tubuh korban terlihat lebam akibat penyiksaan. Tangan kanan korban patah.

Warga yang merasa iba dengan korban berusaha menolong dengan mambawa korban ke Puskesmas Waiwerang.  Tetapi karena kondisi korban terus menurun, korban dirujuk ke RSUD Larantuka.

Hanya saja, dalam pelayaran ke Larantuka, korban menghembuskan nafas terakhir diatas kapal motor.

Artha menambahkan, pada Kamis (18/6), Polsek Waiwerang menangkap tiga orang dan dibawa ke polres untuk dimintai keterangan. "Polisi baru menetapkan KA sebagai tersangka, sementara dua orang lain dilepas karena belum cukup bukti," kata Artha.

Dia meminta warga yang mengetahui atau melihat peristiwa itu dapat memberikan keterangan untuk memudahkan kepolisian dalam mengembangkan kasus ini. 

Pewarta: Benardus Tokan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015