Beijing (ANTARA News) - Seorang warga Korea Selatan yang terjangkit wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS), masih dirawat di Rumah Sakit Huizhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok dan berada dalam kondisi kritis.

"Fungsi pernafasannya semakin memburuk, dan kami harus memberinya pasokan oksigen ekstra, agar pasien dapat bernafas normal," kata Direktur ruang perwatan intensif, Rumah Sakit Huizhou, Ling Yun, Rabu, seperti diwartakan surat kabar setempat.

Pasien berumur 44 tahun tersebut, sebelumnya melakukan perjalanan dari Korsel dan sempat singgah di Hong Kong, sebelum tiba di Kota Huizhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok pada Selasa.

Sebanyak 67 orang yang sempat melakukan kontak dengan pria tersebut, telah dikarantina. Setelah menjalani rangkaian uji laboratorium, ke-67 orang tersebut diantaranya dinyatakan negatif terjangkit virus MERS.

Otoritas Pemerinta Tiongkok wilayah selatan, terus memantau dan mewaspadai penyebaran virus MERS, mengingat ayah dan saudara laki-laki pria tersebut telah didiagnosa terjangkit virus MERS di Korsel.

Pemerintah Hong Kong juga telah mengkarantina 18 orang yang diduga melakukan kontak dengan pria tersebut, dan seluruhnya dinyatakan negatif setelah melalui pemeriksaan intensif.

Atas kejadian tersebut, Pemerintah Administrasi Hong Kong menyatakan waspada MERS, dan mengingatkan siapa pun yang berbohong tentang kondisi kesehatannya saat memasuki wilayah Hong Kong akan dikenakan denda dan hukuman kurungan.

Berdasar peraturan pengawasan dan pengendalian penyakit setempat, orang yang berbohong tentang kondisi kesehatannya akan dikenakan denda sebesar 5.000 dolar HK dan kurungan selama enam bulan.

Otoritas kesehatan Korsel dikritik tajam karena gagal mencegah seorang terduga MERS bertolak ke Tiongkok.

Dari Korsel diberitakan dua orang tewas akibat terjangkit virus MES, dan 682 orang yang diduga melakukan kontak dengan korban, telah diisolasi.

Hingga Selasa (2/6) terdeteksi enam kasus MERS di Korsel, dengan jumlah penderita mencapai 25 orang.

Laman ABCNews, virus MERS ini diduga bermula dari Arab Saudi, dengan jumlah kasus mencapai 378 dan 107 kematian di seluruh dunia. Empat belas negara lain sudah melaporkan penyebaran kasus MERS, yakni Mesir, Jordania, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Tunisia, Malaysia, Oman, Perancis, Yunani, Italia, Inggris, Filipina, dan Amerika Serikat.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015