Jakarta (ANTARA News) - Advokat pendidikan untuk anak sekaligus pemenang Nobel Perdamaian Malala Yousafzai, yang pernah ditembak di kepala oleh Taliban namun berhasil pulih, mengutuk aksi brutal dan biadab di Pakistan.

"Hati saya hancur oleh aksi teror yang biadab dan berdarah dingin di Peshawar yang terjadi di depan mata kita," kata Malala seperti dikutip oleh The Guardian, Selasa.

"Anak-anak tidak berdosa di sekolah mereka tidak pantas mendapatkan horor semacam ini. Saya mengutuk aksi mengerikan dan pengecut ini, dan berdiri bersama pemerintah dan tentara di Pakistan yang sejauh ini berupaya mengatasi insiden mengerikan ini," ia melanjutkan.

"Saya, bersama dengan jutaan lainnya di dunia, berduka atas anak-anak (yang menjadi korban), saudara laki-laki dan saudara perempuan saya--tapi kita tidak akan pernah terkalahkan," kata dia.

Taliban menyerang sekolah yang dikelola oleh militer Pakistan dan sekitar 126 orang--mayoritas siswa--tewas akibat serangan bersenjata itu.

Perdana Menteri Nawaz Sharif telah mengutuk aksi Taliban sebagai tragedi nasional dan mengumumkan tiga hari berkabung nasional.

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014