Jakarta1 (ANTARA News) - Presiden terpilih Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA), Asro Kamal Rokan, bertekad untuk meningkatkan kerjasama informasi dan pertukaran berita di antara 33 negara anggotanya demi mengimbangi dominasi pemberitaan media Barat. "Ini bukti ANTARA, sebagai Lembaga Kantor Berita Nasional, masih diperhitungkan di dunia internasional. Ini kesempatan bagi ANTARA untuk lebih memperkokoh keberadaannya sebagai jendela informasi Indonesia di luar negeri," kata Asro yang juga Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi LKBN ANTARA di Jakarta, Jumat. Asro baru saja kembali dari pertemuan ke-28 Dewan Eksekutif OANA yang berlangsung di Teheran, Iran, tempatnya terpilih menjadi Presiden OANA untuk masa kepemimpinan selama tiga tahun. OANA beranggotakan 39 kantor berita dari 33 negara di kawasan Asia Pasifik. Tujuh dari 11 utusan OANA yang hadir, yakni dari Bernama (Malaysia), IRNA (Iran), Itar-TASS (Rusia), PTI (India), Kyodo (Jepang), VNA (Vietnam) dan Xinhua (Cina) memilih Indonesia. Menurut Asro, sesuai dengan tujuan didirikannya pada 1961 yang didukung Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), OANA berjuang untuk mewujudkan tata informasi dunia baru yang selama ini didominasi oleh kantor-kantor berita Barat, seperti AP (Amerika Serikat), Reuters (Inggris), AFP (Prancis), dan DPA (Jerman). "Kita terus berjuang untuk mengatasi ketimpangan informasi, khususnya arus berita dari negara maju ke negara berkembang," katanya. Hal itu, lanjutnya, dilakukan dengan cara pertukaran berita dan personel wartawan, serta pendidikan dan latihan. Sebagai Presiden OANA, ANTARA sekaligus menjadi tuan rumah penyelenggaraan sidang umum (general assembly) organisasi kantor-kantor berita kawasan tersebut pada Desember 2007. Pertemuan akbar OANA itu akan diselenggarakan sekaligus dalam rangkaian HUT ke-70 LKBN ANTARA yang jatuh pada 13 Desember 2007. Sebelum Asro Kamal Rokan, Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi (PU/Pemred) LKBN ANTARA yang pernah menjadi Presiden OANA adalah Harsono Reno Utomo (kini almarhum) pada 23 September 1971, kemudian diteruskan PU/Pemred LKBN ANTARA berikutnya, Ismail Saleh dan August Marpaung (kini almarhum). Saat itu, M. Nahar dari LKBN ANTARA yang menjabat Sekjen OANA. Handjojo Nitimihardjo (kini almarhum) yang menjadi Pemimpin Umum LKBN ANTARA pada 1987-1998, dan Wakil Pemimpin Pelaksana Redaksi (Wapempelred)-nya, Parni Hadi (kini Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia/LPP RRI), juga pernah menjabat selaku Presiden dan Sekjen OANA. OANA saat ini memiliki anggota kantor berita dari Afghanistan, Australia, Arab Saudi, Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Cambodia, China, Filipina, Korea Selatan, Korea Utara, Uni Emirat Arab, India, Indonesia. Selain itu, kantor berita dari Iran, Jepang, Kazakhstan, Kuwait, Kyrgyzstan, Laos, Malaysia, Mongolia, Nepal, Oman, Pakistan, Qatar, Rusia, Srilangka, Syria, Thailand, Turki, Vietnam dan Yaman. (*)

Copyright © ANTARA 2006