Seoul (ANTARA News) - Korea Utara hari Senin menuduh AS menggunakan Korea Selatan sebagai pos terdepan nuklir dengan menempatkan sekitar 1.000 bom atom di negara tersebut. Komite Perdamaian Nasional Korea Utara mengatakan, AS seharusnya dikecam karena menimbulkan ancaman terbesar perang nuklir di semenanjung Korea. "Korea Selatan telah berubah menjadi pos terdepan nuklir di Timur Jauh dengan penempatan sekitar 1.000 senjata nuklir AS dengan berbagai bentuk dan kendaraan pengangkutnya," kata komite itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan Kantor Berita Korea Utara KCNA. Korea Selatan mengumumkan pada 1991 bahwa negara itu bebas dari senjata nuklir setelah pasukan AS menarik senjata nuklir taktisnya. Namun, komite Korea Utara itu menuntut AS memindahkan semua senjata nuklir dari Korea Selatan. "Sangat tidak masuk akal bagi AS untuk bermasalah dengan DPRK (Korea Utara) menyangkut senjata penangkal nuklirnya bagi pertahanan diri, sementara mereka tetap bungkam mengenai penyusunan senjata nuklir kriminal yang mereka lakukan," katanya seperti dilansir AFP. Korea Utara memproklamirkan diri sebagai sebuah negara bersenjata nuklir setelah pengujian nuklirnya pada 9 Oktober. Rodong Sinmun, surat kabar partai komunis yang berkuasa di Korea Utara, menyatakan, program senjata nuklir negara itu juga dirancang untuk melindungi Korea Selatan dari ancaman nuklir AS. "Itu juga dimaksudkan untuk melindungi negara serumpun yabg hangat, Korea Selatan," kata surat kabar itu dalam pernyataan komentar Senin.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006