setelah 100 tahun merdeka, pada 2045, Indonesia saat itu adalah Indonesia yang jauh lebih maju dibandingkan 1945 dan dibandingkan 2014 sekarang ini"
Sentul, Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap 30 tahun mendatang Indonesia sudah menjadi salah satu negara maju yang kuat secara ekonomi, matang berdemokrasi dan kuat di sektor lainnya.

"Kita ingin setelah 100 tahun merdeka, pada 2045, Indonesia saat itu adalah Indonesia yang jauh lebih maju dibandingkan 1945 dan dibandingkan 2014 sekarang ini," kata Presiden saat bertemu dengan para peraih beasiswa Presiden RI dalam sebuah acara di Pusat Pendidikan Pasukan Perdamaian di Sentul, Bogor, Rabu.

Presiden mengatakan Indonesia yang kuat pada 30 tahun mendatang adalah Indonesia yang memiliki ekonomi kuat dan juga pembangunan yang berkelanjutan.

"Maju juga artinya kita ingin memiliki demokrasi yang kuat dan stabil," tegasnya.

Dia menambahkan,"lebih maju juga dalam artian peradaban kita terus maju dan berkembang sehingga membawa keunggulan dan daya saing bangsa serta memiliki demokrasi yang semakin matang."

Salah satu harapan pencapaian itu adalah dengan memilik sumber daya manusia yang unggul.

"Dengan agenda besar 2045 maka persiapan fokus. Contohnya bila kita ingin ekonomi kuat, adil dan berkelanjutan, bukan hanya mengandalkan sumber daya alam tapi juga sumber daya manusia. Kalau kita punya bonus demografi namun bukan SDM yang tangguh, justru itu akan menjadi beban," tegasnya.

Presiden mengharapkan agar para pemegang beasiswa presiden angkatan pertama yang akan segera menempuh pendidikan ke universitas-universitas terbaik di dunia bisa memperdalam ilmu dan kemudian mengaplikasikannya sekembalinya ke Indonesia.

"Ada waktu 30 tahun, saya berharap 30 tahun mendatang, diantara penerima beasiswa presiden ada yang berdiri di mimbar ini (mimbar presiden), menjadi menteri atau pemimpin atau tokoh di tingkat pusat dan daerah," tegasnya.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan dari 3.700 pelamar beasiswa Presiden, hingga seleksi tahap keempat tersisa 136 orang yang kemudian setelah menempuh tes tahap akhir berikutnya, tersisa 109 orang.

"Dari 109 peserta tersebut, 68 orang berasal dari kalangan sipil dan 41 orang berasal dari perwira militer," kata Chatib Basri.

Ia menambahkan 68 orang ini akan melanjutkan pendidikan magister sebanyak 51 orang, sementara 17 orang melanjutkan pendidikan doktoral.

"Dari kalangan sipil, 29 dari unsur swasta BUMN, 25 dari fresh graduate, 11 akademisi dan tiga PNS," paparnya.

Chatib mengungkapkan, Reini, salah satu lulusan Universitas Diponegoro dengan IPK 3.96 juga merupakan salah satu penerima beasiswa tersebut.

Sementara dari unsur militer, 30 orang menempuh jenjang pendidikan sekolah staf dan komando, tujuh orang jenjang magister dan empat orang jenjang doktoral.



Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014