Doha (ANTARA News) - Hamas menolak gencatan senjata untuk mengakhiri 16 hari pertempuran mematikan dengan Israel kecuali jika blokade terhadap Jalur Gaza dicabut, kata Khaled Meshaal, ketua gerakan itu.

"Kami menolak hari ini ... dan akan menolak di masa depan" gencatan senjata sebelum ada perundingan mengenai tuntutan Hamas, yang mencakup pencabutan bertahun-tahun blokade terhadap daerah kantong Palestina, kata Meshaal kepada wartawan di Doha, Qatar, Rabu (23/7).

Pencabutan blokade delapan tahun adalah permintaan utama Hamas yang juga menginginkan pembukaan perbatasan Rafah dengan Mesir dan pembebasan tahanan oleh Israel.

Di tengah seruan internasional untuk mengakhiri pertempuran di Gaza, Meshaal bersikeras bahwa gerakan Islam Hamas "menyambut semua upaya untuk mengakhiri agresi" dan "tidak keberatan" untuk mediasi oleh pihak manapun, termasuk Mesir.

"Kami tidak akan menerima prakarsa yang tidak mencabut blokade pada rakyat kami dan yang tidak menghormati pengorbanan mereka. Mari kita sepakat pada pencapaian tuntutan kami, dan kemudian kemi akan setuju memulai gencatan senjata," kata Meshaal.(Uu.H-AK)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014