Memang ya, ada oknum kepala sekolah yang terindikasi melakukan kecurangan. Saat ini sedang diproses oleh pihak kepolisian,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan ada oknum kepala sekolah yang melakukan kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat.

"Memang ya, ada oknum kepala sekolah yang terindikasi melakukan kecurangan. Saat ini sedang diproses oleh pihak kepolisian," ujar Nuh usai acara serah terima hasil UN di Jakarta, Jumat.

Meski demikian, Nuh enggan menjelaskan kepala sekolah dari daerah mana yang melakukan kecurangan pada pelaksanaan UN.

"Saat ini sedang diproses. Kemdikbud berjanji akan memberikan sanksi seberat-beratnya," tambah dia.

Begitu juga dengan kepala dinas pendidikan daerah setempat juga akan diberi sanksi. Hal itu dilakukan karena dinilai lalai dalam menyelenggarakan UN dengan jujur.

Tapi, Nuh mengatakan peserta UN di sekolah tersebut tidak serta merta dicap sebagai pelaku kecurangan.

Kemdikbud melakukan analisis melalui hasil pemindaian jawaban. Jika rata-rata di sekolah itu tinggi, maka hal itu patut dicurigai.

"Kalau curang dan massif misalnya nilai rata-rata delapan atau sembilan maka patut dicurigai," tukas dia.

Kemdikbud menyerahkan sepenuhnya kewenangan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas siapa dibalik kebocoran dan kecurangan UN itu.

Nuh meyakini ada mafia yang memanfaatkan momentum UN untuk meraup keuntungan.

Kebocoran dan kecurangan terjadi selama pelaksanaan UN SMA sederajat dan SMP. Beberapa kota yang terindikasi terjadi kecurangan yakni Bandung, Surabaya, dan Padang.

Bahkan sumber Antara di Papua Barat mengatakan soal UN beredar di wilayah itu beberapa hari sebelum UN dilangsungkan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014