Kesepakatan ke arah itu terlihat sudah berjalan dan mewarnai kegiatan-kegiatan politik pada beberapa pekan terakhir, sampai batas akhir pendaftaran pasangan capres-cawapres 20 Mei 2014 nanti,"
Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar menilai perolehan suara partai yang relatif rendah dalam Pemilu Legislatif 2014 berisiko mempersulit pemerintahan selanjutnya, karena partai penguasa harus bekerja sama (berkoalisi) dengan banyak partai politik.

"Hal ini akan menjadi lebih sulit dibandingkan pemerintahan sebelumnya, karena partai berkuasa harus bekerja sama dengan lebih banyak partai politik, dan itu sangat mungkin berdampak negatif pada soliditas kerja sama," ujar Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (wantim) Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Senin.

Dia mengingatkan bahwa berdasarkan hitung cepat hasil Pemilu Legislatif 2014, tiada satu pun partai yang berhasil mendapat suara signifikan di atas ambang batas presidensial (presidential threshold) berupa 20 persen suara di DPR atau 25 persen suara nasional.

Oleh karenanya jika dikaitkan dengan pemilu presiden dan wakil presiden, maka tidak ada partai politik yang memenuhi syarat mengajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden secara mandiri.

"Seluruh parpol harus mengajukan capres dan cawapresnya secara gabungan partai, dan itu membutuhkan kesepakatan di antara mereka. Kesepakatan ke arah itu terlihat sudah berjalan dan mewarnai kegiatan-kegiatan politik pada beberapa pekan terakhir, sampai batas akhir pendaftaran pasangan capres-cawapres 20 Mei 2014 nanti," kata dia.

Risiko lain dari banyaknya koalisi menurut Luhut, adalah penyusunan kabinet yang mau tidak mau juga harus turut melibatkan banyak partai politik.

Oleh karena itu Luhut mengajak seluruh pihak menghormati kesepakatan yang dilakukan Golkar dengan PDI Perjuangan yang sepakat berkompetisi pada pilpres, namun bekerja sama setelahnya.

"Kita harus menghormati kesepakatan Golkar dengan PDIP. Siapapun yang kalah akan mendukung presiden dan wakil presiden yang menang dalam rangka membangun pemerintahan yang kuat," kata dia.

(R028/Y008)

Pewarta: Rangga Pandu
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014