Kuala Lumpur (ANTARA News) - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Singapura menerapkan kecanggihan Teknologi Informasi (TI) dengan menggunakan barcode untuk menghindari pemilihan ganda.

Penggunaan barcode juga dapat mempercepat proses registrasi yang dilakukan secara online pada laman PPLN Singapura, demikian keterangan pers KBRI Singapura, yang diterima ANTARA, Jumat.

Barcode adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin.

Dengan penggunaan barcode, diharapkan pada saat hari pencoblosan, proses registrasi kedatangan pemilih dapat berjalan dengan cepat dan akurat.

Selain itu, penggunaan barcode juga menjamin keamanan data sehingga surat suara yang diberikan kepada masing-masing calon pemilih diterima oleh orang yang berhak dan menghindari penyalahgunaan surat suara.

Menurut Ketua PPLN Singapura, Mirza Nurhidayat, pelaksanaan pemilu legislatif di Singapura diharapkan berjalan lancar dan aman.

Untuk itu, PPLN Singapura telah membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) beranggotakan 250 orang, terdiri atas berbagai unsur masyarakat Indonesia yang berdomisili di Singapura.

PPLN Singapura terdiri dari unsur masyarakat Indonesia di Singapura dan pegawai KBRI Singapura. Salah satu anggota PPLN Singapura dari unsur masyarakat adalah Kholifah yang bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di Singapura.

Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Singapura yang telah disampaikan kepada KPU berjumlah 112.123 orang.

Adapun Daftar Pemilih Tambahan Luar Negeri (DPTBLN) berjumlah 3.556 orang, dan pemilih via pos sebanyak 12.608 orang.


Pewarta: bayu kuncahyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014