Jakarta (ANTARA News) - Pembatasan kalori dalam diet dapat membantu memperpanjang harapan hidup dan memperbaiki kesehatan monyet rhesus, demikian menurut hasil studi terkini.

Rata-rata harapan hidup monyet di kandang 26 tahun, tapi lebih dari separuh monyet yang dalam studi mengonsumsi diet dengan kalori terbatas bisa hidup setidaknya hingga usia  30 tahun.

Hasil studi juga menunjukkan bahwa binatang-binatang yang tidak mengonsumsi diet rendah kalori punya risiko penyakit terkait usia hampir tiga kali lipat lebih besar dibandingkan kelompok binatang dengan diet kalori terbatas.

"Studi ini penting karena menunjukkan bahwa efek menguntungkan yang konsisten kita lihat pada organisme yang lebih rendah juga terjadi pada primata dan karenanya mendukung keyakinan bahwa pembatasan kalori punya dampak menguntungkan bagi manusia," kata Ricki Colman, ilmuwan senior di Wisconsin National Primate Research Center, kepada Live Science.

Dalam studi, para peneliti mengamati 76 monyet rhesus. Setengah dari binatang itu mengonsumsi makanan dengan kalori 30 persen lebih rendah ketika mereka berusia 7-14 tahun. Kelompok monyet lainnya tidak mendapat pembatasan konsumsi kalori.

Hasilnya menunjukkan monyet yang menjalani diet dengan pembatasan kalori hidup lebih lama dan cenderung lebih tahan terhadap penyakit, berbeda dengan penelitian tahun 2012 pada 120 monyet yang juga menjalani diet dengan kalori terbatas.

Menurut studi tahun 2012, tidak ada perbedaan kesintasan antara monyet dengan diet kalori terbatas dengan yang tidak, kata para peneliti di National Institute of Aging.

Colman mengatakan, ada beberapa faktor yang menjelaskan perbedaan hasil kedua studi itu termasuk di antaranya komposisi diet, asal dan usia binatang.

Alasan yang lain, studi sebelumnya tidak menemukan perbedaan itu adalah karena binatang kontrol (yang seharusnya makan tanpa pembatasan kalori) sebenarnya mengonsumsi diet yang kalorinya sedikit terbatas berdasarkan berat badannya, kata Colman.

Selain itu, ia menjelaskan, lima monyet dalam studi tahun 2012 yang konsumsi kalorinya dibatasi berusia 40 tahun lebih, usia yang "sebelumnya dianggap sebagai umur terpanjang dalam spesies monyet".

Karena itu hasil dua studi ini sebenarnya saling melengkapi, bukan bertentangan satu sama lain, dan menunjukkan bahwa pembatasan kalori menguntungkan, kata Coleman.

Hasil studi sebelumnya menunjukkan dampak positif pembatasan kalori pada rentang umur lalat dan binatang pengerat.

Apakah primata, termasuk manusia, bisa mendapat keuntungan yang sama sampai sekarang belum jelas, tapi hasil studi terbaru menunjukkan manusia bisa mendapat manfaat dari pembatasan kalori.

"Kami mempelajari pembatasan kalori karena itu berpengaruh besar terhadap penuaan dan kejadian penyakit yang berhubungan dengan usia," kata Rozalyn Anderson, asisten profesor geriatrik di University of Wisconsin.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014