Jakarta (ANTARA News) - Program pendidikan kesehatan reproduksi (kespro) berbasis komputer untuk remaja di SMA "Dunia Remajaku Seru" (DAKU) untuk kegiatan ektrakurikuler sekolah diresmikan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Depdiknas Prof Suyanto di Jakarta, Selasa. DAKU adalah modul kurikulum kesehatan reproduksi remaja yang memanfaatkan teknologi informasi (komputer) sebagai pemberian informasi dan keterampilan, sehingga para guru dan siswa dapat mudah memahami materi pendidikan. Peresmian program itu ditandai dialog interaktif tentang kespro antara sejumlah SMA di DKI Jakarta dengan para pakar kesehatan dan disaksikan penyusun DAKU yaitu Ketua Yayasan Pelita Ilmu (YPI) Toha Muhaimin, Perwakilan World Population Foundation (WPF) Indonesia, Palupi Widjajanti dan Direktur Eksekutif WPF Internasional, Frans Baneke. Dirjen Dikdasmen menyambut baik atas peluncuran modul kespro DAKU sehingga dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan siswa SMA dalam kespro khususnya untuk mencegah kehamilan saat masih bersekolah. Sementara itu, Perwakilan WPF Indonesia Palupi Widjajanti mengatakan, DAKU merupakan modul kurikulum pendidikan kespro dalam bentuk CD itu berisikan 14 bab materi pengajaran dengan mengintegrasikan pendekatan HAM, perkembangan remaja dan komunikasi perubahan perilaku. "Tujuan pengajaran kespro tidak hanya memberikan aspek pengetahuan kepada siswa, tapi pengembangan sikap positif remaja serta memberdayakan keterampilan remaja dalam berkomunikasi, negoisasi, perencananaan dan pengambilan keputusan, serta menggunakan komputer," katanya. Program DAKU yang disusun WPF bekerjasama YPI dan Depdiknas itu tengah diujicobakan dengan melibatkan guru dan siswa di tiga SMA di Jakartra, sejak tahun 2005, dan beberapa SMA di provinsi Jambi, Lampung, Bali, Sumut, Jatim, Jateng, dan NTT. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006