"Saya sengaja melakukan napak tilas ke rumah ini, pada awal kampanye, untuk memastikan sejarah masa lalu Soekarno," kata Megawati usai mengunjungi sebuah rumah di Jalan Pandean IV No 40, Peneleh, Surabaya, Senin.
Pada kesempatan tersebut, Megawati didampingi oleh jajarean pimpinan PDI Perjuangan, antara lain. Puan Maharani, Tjahjo Kumolo, Olly Dondo Kambey, Guruh Soekarnoputra, dan Bambang Wuryanto.
Menurut Megawati, banyak sejarah masa lalu Soekarno yang ditutup-tutupi sehingga masyarakat tidak tahu bagaimana sejarah kehidupannya dan perjuangannya sampai beliau meninggal dunia pada 1970.
"Kunjungan napak tilas saya ke sini, untuk memastikan kebenaran apakah benar rumah ini tempat Soekarno lahir dan tempat masa kecilnya bersama orang tuanya yang menjadi guru," katanya.
Menurut Megawati, Soekarno pada masa kecilnya tinggal bersama orang tuanya yang bertugas sebagai guru di Surabaya.
Megawati menyadari banyak perubahan yang terjadi di Surabaya selama sekitar 100 tahun, sejak masa anak-anak Soekarno hingga saat ini.
"Tadi saya sempat bertanya kepada ibu yang menempati rumah ini, dan mendapat penjelasan rumah ini sudah empat kali berganti pemilik," katanya.
Menurut Mega, tentunya ada kesenjangan informasi soal sejarah Soekarno, karena ada tiga orang pemilik rumah ini luput diketahui informasinya.
"Jika tiga orang pemilik pendahulunya diketahui keberadaannya, maka bisa mencari jejak bagaimana sebebarnya sejarah masa lalu Bung Karno.
"Soekarno bersama orang tuanya sudah pindah dari rumah pada 1909, karena Soekarno lahir tahun 1901," katanya.
Putri Soekarno ini berharap sejarah masa lalu sang proklamator yang sebenarnya dapat diketahui oleh masyarakat Indonesia.
Ketika ditanya soal kampanye di Surabaya, Megawati mengatakan, ini adalah kampanye pertamanya pada pemilu legislatif 2014 dan berharap PDI Perjuangan dapat memenangi pemilu legistif tahun ini.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
