Jakarta (ANTARA News) - Para pengusaha warung makan menyambut baik langkah pemerintah merevisi harga elpiji tabung 12 kilogram.

Qurrota Aini (47), pemilik satu warteg di Gondangdia, Jakarta Pusat, mengaku senang mendengar kabar harga elpiji tabung 12 kilogram direvisi pemerintah. 

"Saya sempat kaget, lah kok tiba-tiba elpiji naiknya sampai Rp 50 ribu, jadi Rp 135 ribu. Jauh banget naiknya. Tapi saya bersyukur kalau harganya mau diturunkan, kasihan kami, orang kecil," kata dia kepada ANTARA News, Selasa.

Dia mengaku, sekalipun harga elpiji tabung 12 kilogram sempat naik Rp135 ribu, harga makanan di warungnya tidak dinaikkan karena takut kehilangan pelanggan seperti beberapa waktu lalu dan tidak tega melakukannya.

"Waktu itu sempat naik (harga makanan) Rp 500. Eh pelanggan langsung kabur ke warung sebelah. Saya juga kasihan sama pelanggan yang kebanyakan kuli-kuli sama karyawan sekitar sini," katanya. 

Ros (50), pemilik "Warung Nasi Ros" di Kebon Sirih,  Jakarta Pusat, juga tak dapat menyembunyikan rasa senangnya begitu mengetahui kenaikan harga elpiji tabung 12 kilo itu direvisi. 

"Saya senang banget. Pemerintah akhirnya memperhatikan rakyat kecil. Saya mendukung sekali keputusan pemerintah ini, mudah-mudahan secepatnya dilakukan," ujarnya. 

Untuk keperluan usaha warung makannya ini, Ros mengaku membutuhkan satu tabung elpiji ukuran 12 kilogram dalam sehari. 

Tapi, sama dengan Qurrota Aini, sekalipun harga elpiji tabung 12 kg naik Rp135 ribu, dia mempertahankan harga makanan yang dijualnya karena alasan pelanggan. 

PT Pertamina (Persero), kemarin akhirnya merevisi kenaikan harga elpiji 12 kg menjadi Rp 1.000 per kg.  Kabarnya, harga baru ini mulai berlaku hari ini.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014