Jakarta (ANTARA) - Pelatihan tari Betawi bagi guru Taman Kanak-kanak (TK) di Jakarta Pusat penting untuk membantu pengembangan seni tari di sekolah sebagai sarana pembelajaran di salah satu jenjang pendidikan tersebut.   

Hal ini disampaikan Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat M. Nurdin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, dalam rangka penutupan kegiatan pelatihan seni tari bagi guru TK yang diadakan sejak 6 Mei hingga 21 Mei 2024.

Kegiatan pelatihan ini diikuti 40 guru peserta perwakilan dari TK di wilayah Jakarta Pusat (Jakpus).

"Para guru TK dilatih tari Betawi yang dikemas secara umum dan diisi dengan muatan pembelajaran. Jadi kegiatan menari itu untuk menyampaikan pesan edukasi dan pembelajaran," kata dia.

Baca juga: DKI gelar pelatihan seni tari Betawi guna lestarikan kesenian lokal

Nurdin berharap melalui pelatihan yang telah terlaksana selama 10 hari ini, para guru TK dapat mengembangkan dan menerapkan apa yang telah dipelajari di sekolahnya masing-masing.

Dia berencana mengadakan pelatihan serupa untuk guru di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Nantinya pelaksanaan pelatihan ini kita sembung dengan guru SD dan SMP ke depannya," ujar Nurdin.

Adapun penutupan pelatihan dimeriahkan dengan pertunjukan 40 peserta yang menampilkan tarian luwes guna menghibur Wawali beserta jajarannya, diiringi penampilan Segalara Band.

Baca juga: Pelaku seni Setu Babakan latih kalangan muda Tari Sirih Kuning

Wakil Wali Kota (Wawali) Jakarta Pusat Chaidir memuji penampilan para guru TK dan cara mereka dapat mengembangkan tari Betawi.

"Kreasi tariannya cukup menarik, mulai dari memainkan ular naga panjangnya, dan tarian petak umpet yang sangat menarik," ucap dia.

Chaidir meminta para guru TK yang sudah mengikuti pelatihan agar dapat menularkan ilmu yang didapat kepada peserta didikannya sehingga ada generasi penerus dalam budaya seni tari yang ada di Jakarta.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024