"Rencananya nanti sebelum masuk zuhur akan dibawa ke Masjid Al Akhbar di dekat sini untuk sholat zuhur dan disalatkan. Baru kemudian berangkat ke TPU Tanah Kusir, rencananya seperti itu" kata Zakcy di rumah duka, Kecamatan Jatinegara, Jakarta, Minggu.
Ia lantas mengatakan bahwa almarhum akan dimakamkan dalam liang kubur yang sama dengan ibunya.
"Di Blok AAII blad 020 petak 0250, rencana akan menggunakan makam ibunya," ujarnya.
Sementara itu, ia mengenang almarhum sebagai sosok yang mendorong seluruh keluarganya untuk terus semangat mengenyam pendidikan agar mendapatkan masa depan lebih baik.
Selain itu, ia juga mengenang sosok almarhum sebagai pribadi yang hangat dan terbuka untuk berdiskusi dua arah.
"Jadi dengan orang sehebat beliau, sebesar beliau, tetap membuka ruang diskusi dengan keluarga, dengan ponakan. Jadi itu menurut saya sangat luar biasa, sangat humble," katanya.
Prof. Salim Said semasa hidupnya merupakan tokoh pers dan perfilman Indonesia, akademisi, cendekiawan, duta besar RI, anggota Badan Pekerja MPR (BP-MPR), penulis buku dan pengamat militer.
Prof. Salim wafat pada usianya ke-80 tahun di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada Sabtu (18/5) malam pukul 19.33 WIB.
Baca juga: Tokoh Pers Prof. Salim Said meninggal dunia
Baca juga: Kominfo: Prof Salim Said merupakan sosok teladan bagi wartawan modern
Baca juga: Sejumlah Dubes RI kirim karangan bunga untuk Prof. Salim Said
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024
