Moskow (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menandatangani undang-undang tentang mobilisasi narapidana di negara tersebut untuk dapat berperang melawan Rusia, demikian menurut basis data parlemen pada Jumat (17/5).

UU tersebut mengamandemen hukum pidana Ukraina dan undang-undang lainnya untuk memperkenalkan "lembaga pembebasan bersyarat bagi orang-orang yang menjalani hukuman karena partisipasi langsung mereka dalam membela negara, melindungi kemerdekaan dan integritas wilayahnya."

Pembaharuan kabar terhadap produk legislatif itu kini menyatakan bahwa RUU tersebut telah disahkan dengan ditandatangani oleh Zelenskyy.

Pada 11 April, parlemen Ukraina menyetujui UU yang memperketat aturan mobilisasi.

Undang-undang itu juga bertujuan untuk menambah pasukan Ukraina yang terkuras jumlahnya akibat konflik bersenjata dengan Rusia selama dua tahun terakhir ini.

Selain itu, aturan itu mewajibkan semua warga Ukraina yang wajib militer untuk melapor ke kantor wajib militer dalam waktu 60 hari setelah UU tersebut diberlakukan.

RUU tersebut ditandatangani oleh Zelenskyy menjadi UU pada 16 April dan akan mulai berlaku pada Sabtu (18 Mei 2024).

Kondisi darurat militer diberlakukan di Ukraina pada 24 Februari 2022. Sehari setelahnya, Zelenskyy menandatangani dekrit tentang mobilisasi umum.

Selanjutnya, darurat militer dan mobilisasi terus diperluas sejak saat itu. Pada 9 Mei, presiden Ukraina menandatangani UU untuk memperpanjang mobilisasi dan darurat militer di negara tersebut selama 90 hari lagi.

Di bawah kondisi darurat militer tersebut, pria berusia 18 hingga 60 tahun dilarang meninggalkan Ukraina.

Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Kelompok Wagner setop rekrut narapidana Rusia untuk perang di Ukraina
Baca juga: Ukraina akan bangun pasukan profesional, tinggalkan wajib militer
Baca juga: Rusia penjarakan perwira desertir yang tolak perang di Ukraina

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024