Temuan dari penelitian menunjukkan batu apung berpotensi sebagai adsorben pengolahan air tanah sehingga bisa menghasilkan air yang kualitasnya lebih baik
Padang (ANTARA) - Peneliti sekaligus dosen dari Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Prof Shinta Indah mengatakan batu apung memiliki potensi besar sebagai adsorben untuk mengolah air tanah menjadi air yang berkualitas.

"Temuan dari penelitian menunjukkan batu apung berpotensi sebagai adsorben pengolahan air tanah sehingga bisa menghasilkan air yang kualitasnya lebih baik," kata peneliti sekaligus dosen Unand Prof Shinta Indah di Padang, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Prof Shinta saat menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul "Pemanfaatan Sumber Daya Alam Pada Pengolahan Air Dalam Mendukung Teknologi Hijau".

Dalam orasi ilmiahnya, Prof Shinta mengatakan ketersediaan air bersih menjadi semakin terancam seiring pertumbuhan populasi, urbanisasi dan polusi lingkungan. Untuk mengatasi tantangan tersebut maka penggunaan teknologi hijau menjadi solusi yang menarik untuk pengolahan air secara efisien dan berkelanjutan.

Baca juga: Mahasiswa UGM mengolah limbah styrofoam jadi penyerap limbah laundry
Baca juga: Menyulap air selokan menjadi bersih


Guru besar bidang Ilmu Laboratorium Lingkungan Unand tersebut menjelaskan teknologi hijau mengandalkan inovasi yang efisien dalam memanfaatkan sumber daya alam, serta mampu mengurangi dampak lingkungan.

"Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sehingga diakui sebagai teknologi yang ramah lingkungan," ujar dia.

Prof Shinta mengaku telah melakukan penelitian pemanfaatan batu apung sebagai adsorben dalam pengolahan air tanah. Studi tersebut mencakup percobaan dalam sistem batch dan kontinu menggunakan kolom.

Selain itu, sambung dia, penelitian modifikasi fisika dan kimia terhadap batu apung ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyisihkan zat pencemar air tanah. Sejalan dengan prinsip teknologi hijau, penelitian juga dilakukan untuk mengeksplorasi potensi regenerasi dan penggunaan kembali batu apung dalam proses adsorpsi berikutnya.

Ia menambahkan inovasi dan pengembangan teknologi hijau memiliki peran penting dalam pembangunan berkelanjutan dengan menurunkan biaya operasional, dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.

Terakhir, pemanfaatan sumber daya alam lokal dapat dioptimalkan untuk mengurangi pencemaran air. Artinya, teknologi hijau pengolahan air tidak hanya mengatasi tantangan saat ini, tetapi juga menjadi landasan untuk inovasi dan kemajuan berkelanjutan di masa depan.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024