Pembaruan diperlukan karena masih terjadi tradisi kekerasan di lingkungan sekolah.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya pembaruan di sekolah yang berada di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP).

“Pembaruan diperlukan karena masih terjadi tradisi kekerasan di lingkungan sekolah. Ke depan, kami akan membuat BPSDMP dan Poltrada yang baru dan jauh lebih baik lagi,” kata Menhub, di hadapan sivitas akademika Politeknik Transportasi Darat (Poltrada), di Bali, Kamis.

Menhub menjelaskan, tradisi kekerasan di lingkungan sekolah bisa hilang apabila dilakukan perubahan pola pengasuhan yang lebih humanis.

Selain itu, penggunaan sebutan sehari-hari juga perlu diubah, seperti halnya dari taruna, resimen, kompi, senior-junior, menjadi mahasiswa, kelas, kelompok, kakak-adik, mas, abang, atau uda.

“Perubahan pemakaian seragam dan atribut juga perlu dilakukan, sehingga tidak terkesan eksklusif. Yang tak kalah penting juga pada kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan, di mana kegiatan akademik dilakukan pada Senin sampai Kamis serta pengembangan karakter dan soft skill pada Jumat sampai Minggu. Ekstrakurikuler yang memicu tindak kekerasan akan dilarang,” ujar Menhub dalam keterangan di Jakarta.

Lebih lanjut, Menhub juga menjelaskan bahwa diperlukan karakter dan dan skill baru untuk menciptakan pemimpin masa depan di bidang transportasi. Karena itu, dibutuhkan pengembangan kurikulum berbasis nilai-nilai kemanusiaan, teknologi, dan digital.

Setidaknya, ada 10 teknologi yang menurut Menhub perlu dipelajari oleh para mahasiswa di Poltrada dan sekolah-sekolah lain di bawah naungan Kemenhub. Di antaranya meliputi: AI, Bioteknologi, Cybersecurity, Quantum Computing, Edge Computing, Machine Learning, IoT, Blockchain, 5G Technology, dan Extended Reality.

“Semoga reformasi ini dapat mencetak insan perhubungan yang berkarakter dan berorientasi pada pelayanan masyarakat,” kata Menhub lagii.

Menhub juga memberikan beasiswa kepada Kadek Anandita Pradnya yang merupakan adik dari almarhum Putu Satria Ananta Rustika, siswa STIP yang meninggal dunia beberapa waktu lalu. Penyerahan beasiswa ini disaksikan langsung oleh kedua orangtua Kadek Anandita.

Kepada Menhub, Kadek Anandita pun menyampaikan keinginannya untuk mengenyam bangku kuliah di Jakarta setelah lulus SMA. “Saya ingin ke Jakarta, Pak,” kata Kadek, seperti disampaikan Menhub.
Baca juga: BPSDM dituntut mampu ciptakan inovasi peningkatan kualitas SDM
Baca juga: BPSDMP komitmen tingkatkan keselamatan dan keamanan transportasi


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024