QRIS juta telah menjadi alternatif pembayaran pada sejumlah aplikasi
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta  terus menggencarkan kesiapan digital di Jakarta lewat penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk berbagai transaksi menggantikan uang tunai.
 
"Kami berharap bisa berdampak positif terhadap pencapaian QRIS, terlihat pada aspek kesiapan digital sumber daya manusia (SDM), indeks literasi digital, dan pemanfaatan teknologi. Kesiapan digital SDM Jakarta (berdasarkan Digital Competitiveness Index) terus meningkat," kata Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Arlyana Abubakar  di Jakarta, Kamis.
 
Arlyana menyebut indeks literasi digital juga meningkat terutama aspek digital bagian keterampilan (skill) dan keamanan (safety).

​​​​​​​Pemanfaatan teknologi di Jakarta terus meningkat hampir di seluruh aspek antara lain kesehatan dan keamanan, mobilitas dan transportasi, aktivitas masyarakat, kesempatan mencari pekerjaan dan pendidikan, serta administrasi pemerintah.
 
Kesiapan digital ini mendorong Jakarta memiliki persentase yang signifikan terhadap pencapaian QRIS secara nasional, antara lain pengguna dan pelaku usaha masing-masing 17 persen, serta volume transaksi 34 persen.
 
Selain itu, Arlyana menjelaskan, perluasan QRIS terus berlanjut pada triwulan I 2024, tercermin pada volume transaksi, jumlah pelaku usaha, dan pengguna QRIS. Pada triwulan I 2024, volume transaksi QRIS sebesar 333,68 juta atau tumbuh 157 persen (year on year/yoy).
 
Hal tersebut turut didukung momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri. Lalu, capain tersebut didorong oleh semakin luasnya pelaku usaha menggunakan QRIS mencapai 5,28 juta atau tumbuh 16 persen (yoy).
 
Kesanggupan pengguna QRIS juga terus berlanjut. Pada triwulan I tahun 2024 pengguna QRIS mencapai 5,77 juta atau tumbuh 19 persen (yoy). Capaian ini didorong optimalnya pengalaman pengguna melalui penyelenggaraan acara dan peningkatan literasi masyarakat.
 
Sebaran QRIS di Jakarta juga semakin merata dengan capaian pangsa tertinggi di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Masih terdapat peluang optimalisasi QRIS di Kepulauan Seribu, utamanya pada kawasan wisata.
 
Selain digitalisasi transaksi, bansos, dan transportasi, QRIS juga diperluas pada sektor utama dan potensial Jakarta yaitu perdagangan, akomodasi, makanan, dan minuman (akmamin), informasi dan komunikasi (infokom), jasa kesehatan, dan jasa pendidikan.
 
Pada transaksi pemerintah, QRIS telah dimanfaatkan untuk transaksi penerimaan pajak dan retribusi daerah. Rasio QRIS terhadap pendapatan asli daerah (PAD) naik menjadi 0,51 persen pada semester II 2023 dari sebelumnya yang hanya 0,05 persen.
 
"Kenaikan ini mendorong peningkatan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemda menjadi 98,3 persen dari sebelumnya 94,8 persen. Penggunaan kanal penerimaan digital Pemda semakin besar atau naik menjadi 38 persen dari total pajak dan retribusi selama tahun 2023," ujar Arlyana.
 
Digitalisasi transportasi publik
 
Lebih lanjut, Arlyana menyebut BI DKI juga mendukung integrasi moda transportasi Jakarta dalam meningkatkan prospek perluasan QRIS di Jakarta.
 
Beberapa moda transportasi seperti MRT, TransJakarta, LRT, Commuter line dan Grab, dapat dipesan dengan tiket terintegrasi pada Jaklingko. QRIS juta telah menjadi alternatif pembayaran pada sejumlah aplikasi.
 
Ke depan, kata Arlyana, untuk mendorong digitalisasi transportasi, MRT dalam tahap berinovasi untuk pengembangan NFC sebagai salah satu metode pembayaran. Digitalisasi perparkiran juga semakin luas, didorong oleh penggunaan Terminal Parkir Elektronik (TPE) dan aplikasi Jakparkir.
 
"Kedua aplikasi ini telah memanfaatkan mode pembayaran non tunai untuk memesan slot parkir di Jakarta. Lebih lanjut, digitalisasi transportasi juga berkembang pada moda penyeberangan dan Bus AKAP melalui aplikasi JaketBoat dan JaketBus. Kedua aplikasi tersebut telah menyediakan metode pembayaran secara nontunai," jelas Arlyana.
Baca juga: BI DKI sebut inflasi terkendali yang didukung lancarnya pasokan pangan
Baca juga: BI DKI optimis ekonomi Jakarta 2024 tumbuh 5,6 persen
Baca juga: BI DKI sebut inflasi Jakarta pada Ramadhan 1445 H tetap terkendali

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024