Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya yakin Rusia dan China telah terhubung erat selama berabad-abad, baik melalui perbatasan bersama yang luas maupun melalui ikatan budaya dan antar-masyarakat yang erat.

Menjelang lawatan kenegaraannya ke China selama dua hari, yang dimulai pada Kamis (16/5), Putin menyatakan dalam wawancara tertulis dengan Xinhua bahwa Rusia dan China mendorong kesejahteraan kedua negara melalui perluasan kerja sama yang setara dan saling menguntungkan di bidang ekonomi dan budaya.

Tahun 2024 dan 2025 ditetapkan sebagai Tahun Kebudayaan antara Rusia dan China.

Menurut Putin, saat ini ada minat yang tinggi terhadap budaya dan seni China di kalangan masyarakat Rusia.

Putin mengungkapkan bahwa sekitar 90.000 pelajar Rusia di berbagai tingkat pendidikan sedang mempelajari bahasa Mandarin, dan tur serta pameran yang melibatkan seniman China sangat sukses.

Jumlah wisatawan antara kedua negara pun terus meningkat, dengan lebih dari 730.000 warga Rusia mengunjungi China tahun lalu.

"Saya tahu bahwa orang-orang di China juga tertarik untuk mengenal sastra, seni, dan tradisi Rusia. Kelompok teater dan musisi terkemuka kami secara rutin tampil di China, museum menyelenggarakan pameran mereka, dan film-film Rusia ditayangkan di bioskop. Kami sangat bersedia memperkenalkan warisan sejarah, seni, dan budaya multietnis Rusia dengan segala keragamannya kepada teman-teman kami di China," tutur Putin.

Presiden Rusia tersebut juga menyampaikan apresiasi pribadi terhadap budaya China.

"Saya selalu ingin mengetahui tradisi unik dan autentik China, khususnya dalam kunjungan saya ke China. Saya cukup tahu tentang seni bela diri Anda, termasuk Wushu, yang sangat populer di negara kami. Saya juga menghormati filosofi China. Anggota keluarga saya juga tertarik dengan China, dan beberapa dari mereka sedang belajar bahasa Mandarin."
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024