Diharapkan dari kolaborasi ini, dapat tercipta IKM tangguh dan produktif yang masif dan merata di seluruh daerah Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di industri kerajinan dan batik dengan melakukan kolaborasi bersama berbagai pihak, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, dan pihak swasta.
 
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Andi Rizaldi di Jakarta, Rabu mengatakan, kerja sama strategis yang dilaksanakan antara lain meliputi peningkatan kompetensi perajin, sehingga bisa menciptakan pelaku industri kecil menengah (IKM) yang berdaya saing.
 
"Diharapkan dari kolaborasi ini, dapat tercipta IKM tangguh dan produktif yang masif dan merata di seluruh daerah Indonesia,” kata dia.
 
Menurutnya, industri kerajinan dan batik merupakan sektor yang terbukti tangguh serta telah teruji memiliki resiliensi tinggi terhadap kondisi krisis dibandingkan dengan sektor lainnya. Hal itu karena tingkat sebaran kedua industri tersebut merata di seluruh wilayah tanah air.
 
Pihaknya mencatat jumlah tenaga kerja di sektor industri kerajinan dan batik mencapai 1,52 juta orang dengan jumlah usaha lebih dari 47.700 unit.
 
Lebih lanjut Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Kemenperin Budi Setiawan menyampaikan, terdapat 13 pihak yang telah menjalin kerja sama dengan BBSPJIKB untuk mengembangkan SDM industri kerajinan dan batik pada April 2024.
 
Kerja sama tersebut mencakup pelatihan SDM industri di bidang pewarnaan dan perancangan motif batik, ecoprint, tenun, anyaman dengan serat alam non-tekstil (SANT) yang berorientasi ekspor, serta pelatihan terkait sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
 
Ia menyatakan telah melatih 420 perajin dari berbagai daerah di Indonesia, serta para peserta yang lulus mendapatkan predikat kompeten dengan diperolehnya sertifikat profesi di bidang batik dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
 
“Kami menargetkan untuk memberikan pelatihan secara intensif kepada lebih dari 662 orang. Harapannya, dengan membangun SDM industri, akan lebih mudah untuk meningkatkan kapasitas industri kerajinan dan batik dalam negeri agar bisa lebih tangguh dan mampu bersaing dengan produk luar negeri,” kata Budi.


Baca juga: Pengusaha kerajinan kayu di Bali hadapi tantangan keterbatasan SDM
Baca juga: Kemenperin ingin menjadikan batik sebagai industri ramah lingkungan 
Baca juga: Industri batik Betawi berpotensi menyerap banyak tenaga kerja

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024