Bursa regional Asia cenderung bergerak mixed, seiring sikap pelaku pasar yang merespons pernyataan ketua The Fed Jerome Powell
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, ditutup menguat menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

IHSG ditutup menguat 96,07 poin atau 1,36 persen ke posisi 7.179,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,81 poin atau 0,99 persen ke posisi 901,39.

“Bursa regional Asia cenderung bergerak mixed, seiring sikap pelaku pasar yang merespons pernyataan ketua The Fed Jerome Powell sehubungan dengan rilis United States Producer Prices atau US PPI Final Demand bulanan yang naik dari sebelumnya minus 0,1 persen (mtm) menjadi 0,5 persen (mtm)," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Adapun, US PPI Final Demand secara tahunan naik dari sebelumnya 1,8 persen (yoy) menjadi 2,2 persen (yoy) dan mengungkapkan hasil ini tidak sepenuhnya menunjukkan inflasi masih tinggi, tapi hasilnya beragam.

Sehingga, pelaku pasar optimistis tidak akan menaikkan suku bunga acuannya, dimana sebelumnya Powell juga mengulangi bahwa saat ini bukan tentang menaikkan suku bunga tapi sampai kapan suku bunga saat ini dipertahankan.

Pada Rabu (15/5) malam waktu Indonesia, AS akan melaporkan data inflasi yang diproyeksikan masih di atas level 3 persen, dari sebelumnya pada Maret 2024 berada di level 3,4 persen.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia periode April 2024 kembali mencatatkan surplus sebesar 3,56 miliar dolar AS.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 2,43 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor infrastruktur yang masing-masing naik 0,93 persen dan 0,70 persen.

Sedangkan delapan sektor terkoreksi yaitu sektor industri turun paling dalam minus 0,23 persen, diikuti sektor properti dan sektor kesehatan yang masing-masing minus 0,19 persen dan 0,05 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KJEN, SOLA, NASI, CHEM dan PTRO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni TAXI, KICI, TAPG, PICO dan MPXL.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.123.351 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,04 miliar lembar saham senilai Rp12,01 triliun. Sebanyak 296 saham naik, 257 saham menurun, dan 224 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 29,59 poin atau 0,08 persen ke 38,385,69, indeks Shanghai melemah 28,87 poin atau 0,82 persen ke 3.119,89, dan indeks Strait Times menguat 23,93 poin atau 0,72 persen ke 3.289,41.

Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

Baca juga: IHSG berpotensi mendatar seiring pasar "wait and see" data inflasi AS
Baca juga: OJK: Kapitalisasi naik meski pasar saham terkoreksi pada April 2024
Baca juga: BEI: Fitur Market Order tingkatkan efisiensi transaksi di pasar modal

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024