Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo memastikan bahwa vasektomi (KB pria) berbeda dengan kebiri dan dijamin aman bagi pasangan laki-laki maupun perempuan.

"Vasektomi itu berbeda dengan kebiri, kalau ada orang bilang kebiri, itu kan bahasa awam ya, kalau bahasa kedokteran, namanya kastrasi, testisnya diambil, atau testisnya dimatikan, sehingga orang itu tidak bisa memproduksi sperma, barangkali kebiri yang dimaksud itu, karena di dunia kedokteran tidak mengenal istilah kebiri ya," ujar Hasto di Jakarta, Selasa.

Sedangkan vasektomi, kata dia, tidak melakukan prosedur tersebut, tetapi hanya mengikat saluran untuk mengeluarkan sperma.

"Sehingga kalau orang divasektomi keluar cairan (sperma), tetapi bibirnya tidak keluar, cairan tetap keluar, tetapi bibirnya tidak keluar, sehingga akhirnya aman, nah itulah vasektomi," ucapnya.

Ia menjelaskan, apabila kastrasi dilakukan, maka akan memengaruhi hormon laki-laki karena produksi sperma tidak ada lagi akibat testisnya diambil, sedangkan vasektomi tidak seperti itu.

Selama ini, tantangan menyosialisasikan KB pria masih banyak karena masih ada stigma bahwa laki-laki tidak bisa perkasa lagi setelah menjalani vasektomi.

"Ada stigma bahwa, wah nanti kalau divasektomi, jangan-jangan saya tidak perkasa lagi, itu satu tantangan," katanya.

Merespons kekhawatiran para lelaki tentang kegagalan vasektomi, mengingat prosedurnya hanya mengikat sperma, Hasto menjelaskan bahwa kemungkinan gagal hanya 0,3 persen.

"Kegagalan itu selalu ada sebetulnya, karena (vasektomi) kan bisa diikat atau dipotong, dan kebanyakan sebetulnya dipotong, tetapi ada ikatannya juga, jadi, kemungkinan kegagalan ada, tetapi kecil sekali, hanya 0,3 persen, itu artinya ya dari seribu yang vasektomi, yang gagal paling banyak tiga lah, jadi kecil," paparnya.

Ia mengemukakan, BKKBN juga memiliki program motivator KB pria, yang bekerja sama dengan pihak TNI, Polri, media, para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat.

Menurut dia, promosi KB pria dari teman sebaya terbukti lebih efektif untuk meningkatkan kepesertaan vasektomi.

"Memang dari teman-teman mereka sendiri lebih baik, misalkan suami ya sesama mereka memberi motivasi. Sebenarnya seperti teman sebaya, kalau yang ngomong yang sudah di-vasektomi kan beda, jadi ini cara kami, namanya ada kelompok pria perkasa. Kita bentuk di mana-mana kelompok pria perkasa sebagai motivator KB pria," kata dia.

Sementara itu, Wakil Aster Kasad, Brigadir Jenderal TNI Terry Tresna Purnama, menyatakan bahwa TNI AD sangat mendukung kegiatan BKKBN, dan senantiasa siap membantu pelaksanaan di lapangan, termasuk mengajak lebih banyak anggotanya untuk vasektomi.

"Anggota kami sendiri banyak yang sudah berhasil sebagai motivator. Di Sulawesi Barat, sudah sampai 108 orang Babinsa yang diajak untuk vasektomi, luar biasa, bapak-bapaknya sudah mau ber-KB," ujar Terry.

Baca juga: Kepala BKKBN ajak pria vasektomi, gratis bahkan ada uang istirahat

Baca juga: Dokter: Program KB Vasektomi bila sudah miliki keturunan direncanakan

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024