Jakarta (ANTARA) - Atlet para angkat berat Indonesia berhasil menyabet tiga medali emas dan tiga medali perak dalam kejuaraan Pattaya 2024 Para Powerlifting World Cup di Pattaya, Thailand.

"Indonesia mengirimkan tiga atlet para angkat berat dan berhasil meraih tiga emas dan tiga perak dalam kejuaraan di Pattaya," demikian keterangan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia sebagaimana dikutip dari akun instagram: @npcindonesia di Jakarta, Selasa.

Medali emas pertama dalam kejuaraan yang berlangsung selama 8-11 Mei diraih Sriyanti yang bertanding pada kelas women's over 86 kilogram (kg) dengan angkatan terbaiknya 138 kg.

Sriyanti juga meraih perak dengan total angkatan 138 kg. Hasil ini adalah catatan Angkatan terbaik Sriyanti dari sebelumnya memperoleh angkatan terbaiknya 133 kg.

Siti Mahmudah menyusul rekan dengan menyumbangkan emas pada kelas women's up 79 kg dengan catatan angkatan terbaik 118 kg. Siti juga menyumbangkan perak untuk total angkatan 118 kg.

Medai emas ketiga disumbangkan Ni Nengah Widiasih pada kelas women's up 41 kg dengan angkatan terbaik 100 kg dan 1 perak dengan raihan total angkatan 199 kg.

Hasil ini memperbaiki catatan angkatan terbaik Widiasih sejak Paralimpiade Tokyo yang lalu ia mencatatkan angkatan terbaik di 98 kg.


Baca juga: Sriyanti rebut perak di Para powerlifting Asian Para Games Hangzhou

NPC Indonesia berharap pencapaian gemilang tersebut tetap dijaga untuk mengamankan peluang tampil pada Paralimpiade Paris 2024.

Saat ini, berdasarkan daftar peringkat World Para Powerlfiting, Ni Nengah Widiasih berada di peringkat tujuh untuk kelas women's 41 kg. Sriyanti berada di peringkat tujuh kelas women's over 86kg, sementara Siti Mahmudah berada di peringkat sembilan kelas Women's 79 kg.

Peluang Indonesia untuk merebut tiket ke Paralimpiade Paris 2024 akan diteruskan dengan terjun di kejuaraan dunia di Georgia, bertajuk Tbilisi 2024 Para Powerlifting World Cup 20-26 pada Juni mendatang.


Baca juga: Tim angkat berat NPCI raih enam emas di Georgia

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024