Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, melatih warga Pulau Pramuka agar mahir menyelam untuk meningkatkan potensi wisata bahari yang ada di wilayah tersebut.

"Melalui pelatihan selam ini bisa meningkatkan kompetensi masyarakat Kepulauan Seribu terkait dengan peningkatan wisata yang berkelanjutan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu, Rita Sri Lestari di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan dengan pelatihan ini, nantinya masyarakat di Kepulauan Seribu bisa ikut menjaga wilayah Kepulauan Seribu terutama untuk ekosistem terumbu karang di kawasan pesisir tersebut.

Selain itu, mereka dapat menjadi pemandu wisata serta meningkatkan perekonomian melalui potensi wisata bahari yang ada di wilayah tersebut.

Pelatihan tahap awal ini sebagai persiapan untuk mendukung Kepulauan Seribu menjadi objek wisata berkelanjutan serta menjadikan Kepulauan Seribu sebagai lumbung pangan.

Baca juga: Kementerian latih fotografi 80 pelaku jasa wisata Kepulauan Seribu
Baca juga: Bupati: Pulau Tidung punya potensi untuk menjadi kawasan wisata


Sebanyak 20 peserta dari masyarakat Kepulauan Seribu mengikuti pelatihan selam yang diselenggarakan Suku Dinas (Sudin)
​​​​KPKP Kabupaten Kepulauan Seribu di Pulau Pramuka.

"Puluhan peserta nantinya mendapatkan pelatihan dasar selam mulai 14-17 Mei lalu pada akhir pelatihan akan mendapatkan sertifikat selam," kata dia.

Sebelumnya, Bupati Kepulauan Seribu Junaedi menyatakan pihaknya akan fokus menggarap bidang pariwisata termasuk menyiapkan sejumlah langkah penting pada sektor tersebut untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Kami siapkan pariwisata menjadi pendukung utama pendapatan daerah," kata Junaedi.

Pihaknya telah menyiapkan sebelas destinasi wisata unggulan di pulau berpenduduk dan mengajukan ke Provinsi DKI Jakarta untuk menyiapkan peraturan daerah (perda) sebagai pendukung.

"Pemerintah kabupaten telah membuat terobosan dan ada kemajuan, perubahan dan gagasan ide sehingga bisa masuk akal untuk dilakukan," kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024