Solok (ANTARA) - Bupati Solok Epyardi Asda bersama tim sigap bencana Kabupaten Solok mengunjungi dan mengirimkan langsung bantuan untuk korban terdampak bencana galodo di Nagari Bukik Batabuah Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

"Tentunya sebagai saudara dari masyarakat Kabupaten Agam, kita akan membantu menemukan solusi untuk para korban banjir lahar dingin (galodo)," kata Epyardi di Agam, Senin.

Selain itu, bantuan yang diberikan oleh Pemkab Solok, yakni beras dua ton, mi instan 40 dus, minyak goreng 40 dus, gula pasir 172 kilogram, dan uang dengan total sebesar Rp50 juta yang bersumber dari Baznas Kabupaten Solok.

Sebelumnya pada Minggu malam (12/5) Bupati Epyardi telah menugaskan tim sigap bencana yang terdiri atas TRC BPBD Kabupaten Solok, Tagana Dinas Sosial mendirikan dapur umum untuk membantu para korban bencana galodo di Agam.

Selain itu, juga mendatangkan satu unit alat berat ekskavator untuk membantu proses pembenahan material di lokasi bencana.

Baca juga: Kemensos salurkan bantuan logistik kepada korban banjir bandang Sumbar

Kedatangan Bupati Solok disambut langsung Bupati Agam Andri Wirman. sesampainya di lokasi bencana Bupati Epyardi langsung dihampiri oleh para korban terdampak bencana. Salah seorang korban yang menghampiri tersebut bahkan mengadukan kondisi rumahnya yang dilanda banjir dan sudah hancur rata dengan tanah.

Di samping itu, Bupati Agam Andri Wirman juga menyampaikan bahwa terdata sebanyak 66 rumah mengalami rusak parah dan hancur akibat banjir yang melanda.

Menanggapi hal itu, Bupati Solok mengatakan melalui Anggota DPR RI Athari Gauthi Ardi biasanya selalu membawa program bedah rumah dari pusat setiap tahunnya. Ia akan mencoba menghubungi dan meminta agar program tersebut diperuntukkan bagi rumah-rumah para korban yang hancur akibat banjir.

"Tentu bantuan ini diberikan kepada para korban terdata melalui pemerintahan Kabupaten Agam," ucapnya.

Lebih lanjut Epyardi menyampaikan bahwa untuk pembangunan rumah, tentu perlu mempertimbangkan kembali apakah bisa membangun rumah di lokasi yang sudah terkena material banjir bandang.

“Nanti coba kita hubungi teman-teman di pusat, baik dari Kementerian PUPR atau pun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melihat akar masalah penyebab banjir ini terjadi," katanya.

Apa bila solusi permasalahannya bisa melalui normalisasi sungai atau pendalaman sungai saja, sehingga aman untuk kawasan di sekitarnya, maka berkemungkinan masyarakat setempat dapat membangun rumah-rumah ini kembali di tempat semula.

 Epyardi juga berpesan kepada para korban untuk senantiasa bersabar dan mengikhlaskan segalanya, karena bencana ini sudah menjadi kadarullah.

“Kita akan bersama sama mencarikan solusi, kami sebagai sesama Kepala Daerah, siap membantu Kabupaten Agam menghadapi musibah yang saat ini melanda," ucapnya.

Baca juga: PMI salurkan bantuan logistik ke daerah terdampak banjir lahar
 

Pewarta: Rahmatul Laila
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024