Turin (ANTARA) - Sejumlah penerbit China memanfaatkan kesempatan untuk menjangkau pembaca baru dalam ajang pameran buku terbesar di Italia, yaitu Pameran Buku Internasional Turin.

Pameran Buku Internasional Turin, yang digelar pada 9 hingga 13 Mei, menarik lebih dari 4.000 tenaga profesional di bidang penerbitan dari 43 negara dan kawasan di seluruh dunia, dengan mengusung tema "Kehidupan Imajiner".

China National Publications Import and Export Co. (CNPIEC) membuka stan di pameran tersebut, mempromosikan 458 buku dari 22 penerbit China.

"Kesempatan untuk membeli buku semacam ini cukup langka, dan saya berharap dapat melihat lebih banyak buku-buku China serupa dalam pameran buku di masa mendatang," ujar Giacomo, seorang mahasiswa dari Universitas Turin yang tidak menyebutkan nama belakangnya.

Giacomo membeli buku tentang aksara Mandarin kuno seharga 20 euro (1 euro = Rp17.330) atau setara 21 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.085).
 
 Seorang pengunjung memilih buku China saat Pameran Buku Internasional Turin di Turin, Italia, pada 11 Mei 2024. (ANTARA/Xinhua/Ren Yaoting)
 


Sementara itu, judul-judul terpopuler yang dijual di stan tersebut adalah buku pelajaran bahasa Mandarin, disusul oleh buku tentang kaligrafi dan lukisan tradisional China yang dilengkapi dengan ilustrasi.

"Konsumen Italia sangat tertarik dengan buku dan budaya China, dan meski terdapat kendala bahasa, hal itu tidak memengaruhi antusiasme mereka untuk membaca dan membeli buku," tutur seorang karyawan CNPIEC.
 
 Penulis asal China Yu Hua (kiri) berbicara saat sesi penandatanganan buku di ameran Buku Internasional Turin di Turin, Italia, pada 12 Mei 2024. (ANTARA/Xinhua/Ren Yaoting)


Institut Konfusius di Universitas Turin juga memiliki stan di pameran buku tersebut, yang menjadi tempat digelarnya berbagai kegiatan budaya tradisional China seperti catur, seni memotong kertas, dan kaligrafi

Direktur Institut Konfusius di Universitas Turin Dai Lan mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan itu dan penjualan buku pelajaran bahasa Mandarin bertujuan untuk meningkatkan minat terhadap budaya China di kalangan orang asing.

Dalam pameran itu, Institut Konfusius dan Universitas Turin bekerja sama dalam menyelenggarakan serangkaian kegiatan pertukaran sastra. Mereka mengundang sejumlah penulis populer asal China seperti Yu Hua dan Lu Min untuk berinteraksi secara langsung dengan para pembaca lokal.

Pada Minggu (12/5) sore waktu setempat, Lu membawa versi bahasa Italia dari karyanya yang bertajuk "The Lost City" ke acara penandatanganan buku tersebut, yang menarik kedatangan lebih dari 500 penggemar lokal. 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024