Sudah diimplementasikan dan akan terus dilanjutkan.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Kemenparekraf telah mengimplementasikan sosialisasi khusus yang menyasar kepala dinas di daerah, pengguna bus pariwisata di level sekolah, serta agen travel untuk memitigasi kecelakaan di sektor kepariwisataan.
 
Hal itu disampaikannya merespons kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lingga Kencana Depok, Jawa Barat, di jalan turunan Ciater, Kabupaten Subang.
 
Menparekraf Sandiaga ditemui di Jakarta, Senin, menyampaikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan industri terkait supaya menginformasikan kepada masyarakat untuk tidak menyewa kendaraan bus yang tidak dalam kondisi prima, serta turut memastikan kondisi pengemudi bus tersebut.
 
"Sudah diimplementasikan dan akan terus dilanjutkan," ujar dia.

Baca juga: Kemenparekraf tingkatkan kunjungan wisman Korea lewat SITF 2024
 
Sandiaga menekankan bahwa semua fasilitas transportasi maupun fasilitas kepariwisataan harus memiliki sertifikat laik operasional yang didaftarkan melalui Kementerian Perhubungan, supaya ekosistem kepariwisataan di Tanah Air lebih nyaman.
 
"Kita akan membawa ekosistem parekraf ini lebih CHSE yakni lebih clean, lebih healthy, lebih safety, dan tentunya environmental sustainability," kata dia.

Baca juga: Pj Gubernur Jabar harap kecelakaan bus wisata tak lagi terulang
 
Pada Sabtu (11/5), bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di jalan turunan Ciater, Kabupaten Subang.
 
Dalam kecelakaan itu, bus pariwisata nopol AD 7524 OG itu terguling dan ada beberapa penumpang yang sampai berserakan di jalan.
 
Selain bus pariwisata, kecelakaan yang terjadi di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, itu juga melibatkan satu minibus dan dua pengendara sepeda motor.
 
Dalam kecelakaan tersebut 11 orang dinyatakan meninggal dunia, terdiri dari 10 orang siswa dan seorang guru.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024