Padang (ANTARA) - Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) RI Jaja Jaelani mengatakan jamaah calon haji asal Indonesia pada musim haji 1445 Hijriah didominasi haji lanjut usia (lansia) kategori mandiri.

"Angka lansia dari jamaah haji Indonesia ini masih cukup besar. Tetapi tahun ini mayoritas lansianya mandiri dan telah lulus kesehatan," kata dia di Padang, Sabtu (11/5).

Ia mengatakan pada musim haji tahun 2024 Kemenag masih mengusung tagline "Haji Ramah Lansia". Hal itu dilatarbelakangi masih tingginya JCH kategori lansia. Dalam pengarahannya kepada JCH Kota Padang, ia menyampaikan bahwa pada 2024 Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan sejumlah kebijakan tegas yang mesti diperhatikan JCH, khususnya kelompok haji khusus.

Baca juga: Kemenag Lampung sebut 7.275 calon haji lunasi Bipih hingga 11 Mei 

Sebab, beberapa waktu lalu, Menteri Haji Arab Saudi berkunjung ke Indonesia dan menyampaikan terkait keharusan penggunaan visa haji pada 2024. Bagi pihak yang ketahuan melanggar maka dikenai sanksi berupa deportasi hingga denda 10.000 Riyal Arab Saudi (Saudi Arabian Riyal/SAR).

"Bagi yang melanggar maka selama 10 tahun tidak dapat berkunjung ke Arab Saudi," kata dia.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sumatera Barat Mahyudin mengatakan pada musim haji 1445 Hijriah Embarkasi Haji Kota Padang akan memberangkatkan 6.592 orang. Rinciannya, 4.806 orang dari Ranah Minang, 1.702 jiwa dari Bengkulu, dan 84 petugas kelompok terbang (kloter).

Untuk kloter pertama, Embarkasi Haji Padang akan memberangkatkan 393 calon haji asal Kota Padang ke Tanah Suci pada Minggu (12/5) melalui Bandara Internasional Minangkabau.

"Calon jamaah haji kloter pertama sudah tiba di Embarkasi Haji Padang dan besok (12/5) pukul 18.25 WIB semuanya siap berangkat ke Tanah Suci," kata dia.

Baca juga: Jamaah diminta selalu gunakan alas kaki cegah kaki melepuh
Baca juga: RSUP Adam Malik Medan turunkan petugas medis untuk haji 2024
Baca juga: Keluhan jamaah haji di Embarkasi Bekasi telah teratasi


Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024