Jakarta (ANTARA) - Kabar duka datang dari dunia musik Tanah Air, ketika berita tentang kepergian musisi dangdut legendaris Jhony Iskandar tersebar luas di media.

Jhony berpulang pada hari Jumat 10 Mei 2024 di usianya yang ke 64 tahun.

la dikenal sebagai vokalis utama, pendiri dan pimpinan grup musik dangdut jenaka Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR).

Musik aliran dangdut yang dia usung sangat populer di tahun 1990-an. Bahkan hingga saat ini, penampilan panggungnya masih dinantikan anak muda generasi Z.

Baca juga: Cerita di balik kacamata ikonik Jhony Iskandar

Baca juga: Jhony Iskandar meninggal dunia di usia 64 tahun


Di beberapa pertunjukan skala kecil hingga festival musik di panggung-panggung besar, penampilan OM PMR selalu memberikan warna yang berbeda dari musik lainnya.

OM PMR bersama Jhony telah berhasil melahirkan karya-karya hits seperti "Judul-judulan", "Bintangku Bintangmu", "Yang Hujan Turun Lagi" hingga "Boneka India".

Lirik lagu yang nyeleneh serta gaya berpakaian yang unik menjadikan OM PMR tetap diminati hingga masa kini.

Selain itu, Jhony kerap memainkan alat musik suling dan sisir dalam penampilan panggungnya sehingga menjadi daya tarik tersendiri.

Pria kelahiran Madiun, 20 Oktober 1959 itu juga terbilang sukses sebagai penyanyi tunggal dan pencipta lagu misalnya "Aku Bukan Pengemis Cinta".

Ia merupakan mantan suami dari penyanyi Mega Mustika. Keduanya dikarunia dua orang anak sebelum akhirnya memutuskan untuk bercerai. Kini, Jhony telah menikah dengan Nurhayati Bilqis.

Adapun kabar meninggalnya Jhony Iskandar telah dikonfirmasi oleh Humas Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Evry Joe dalam pesan singkatnya.

"Selamat jalan bang Jhony semoga karya-karyamu menjadi ladang amal dan keluarga yang ditinggalkan tabah menerima panggilan dari yang maha kuasa. Semoga bang Jhony diterima di sisi Allah dan Surga Firdaus menantimu, amin ya rabbal alamin," kata Evry.

Baca juga: OM PMR rayakan 44 tahun rilis album "PMR NOT DEAD"

Baca juga: Belasan penyanyi dangdut kolaborasi menyanyikan "Ibu Pertiwi"


 

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024