Sinergi Tjufoo dan Sinbad menandai terobosan strategis dalam membangun perusahaan omnichannel consumer goods berbasis teknologi di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - TNB Aura sebagai perusahaan modal ventura asal Singapura yang beroperasi di Asia Tenggara melakukan proses merger antara Tjufoo dan Sinbad yang menghasilkan perusahaan baru bernama Horizon.

Pengumuman akhir dari merger dilakukan dalam gelaran VC Socials 2024, agenda tahunan yang menampilkan pencapaian portofolio TNB Aura.

“Sinergi Tjufoo dan Sinbad menandai terobosan strategis dalam membangun perusahaan omnichannel consumer goods berbasis teknologi di Indonesia. Kemitraan ini memanfaatkan kekuatan house of brands Tjufoo yang sudah established dengan kapabilitas distribusi rantai pasok berbasis digital yang nationwide dari Sinbad,” kata CEO & Co-Founder Tjufoo TJ Tham yang juga ditunjuk menjadi CEO Horizon dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Penggabungan dua perusahaan ini mengintegrasikan secara vertikal kapabilitas kedua entitas dalam memperkuat ekosistem omnichannel dan rantai pasok berbasis teknologi di tanah air yang disebut akan membawa manfaat luas bagi para pelaku industri "direct to consumer" (D2C).

Dia mengharapkan entitas baru Horizon dapat merevolusi industri D2C nasional dengan memberikan dukungan komprehensif kepada para merek (brand) dan ritel yang memungkinkan peningkatan skala maupun efisiensi operasional bisnis untuk meraih pertumbuhan berkelanjutan.

Di sisi lain, TJ Tham menekankan portofolio merek-merek lokal yang mengesankan di bawah naungan Tjufoo, seperti Dapur Cokelat sebagai salah satu toko kue tanah air dan ACMIC sebagai merek aksesori elektronik Indonesia.

Baca juga: Tjufoo gencarkan kemitraan strategis dengan "brand" lokal

Kedua merek tersebut dinyatakan berkontribusi dalam menghasilkan laba bersih yang besar selama setahun terakhir dengan memanfaatkan rantai pasok online-to-offline (O2O) berbasis teknologi dari Sinbad.

“Kemitraan strategis ini diposisikan untuk membangun fondasi kuat yang penting bagi kesuksesan sistemik, sekaligus meningkatkan visibilitas merek dalam ekosistem Tjufoo yang tumbuh ekspansif dan inklusif,” ungkapnya.

Managing Partner Indonesia of TNB Aura, Glen Ramesan mengatakan bahwa sinergi Tjufoo-Sinbad mencerminkan komitmen kuat kedua belah pihak dalam mentransformasi model bisnis dan memperkuat keunggulan kompetitif untuk pertumbuhan berkelanjutan.

“Kami memperkirakan potensi pasar yang sangat besar pasca merger seiring Horizon mewakili babak baru, di mana Tjufoo dan Sinbad menyelaraskan visi mereka untuk memberdayakan merek dan ritel lokal, memungkinkan mereka lebih gesit di pasar," katanya.

Horizon menawarkan diferensiasi yang jelas dan fundamental yang kuat, dengan manfaat yang holistik termasuk perluasan akses konsumen, optimalisasi saluran distribusi berbasis teknologi, dan dukungan komprehensif untuk pertumbuhan bisnis.

"Keunggulan ini juga dapat dimanfaatkan merek-merek internasional yang ingin memasuki pasar Indonesia,” ujar Glen.

Dalam kesempatan tersebut, CEO & Founder Sinbad sekaligus Chief Business Officer (CBO) Horizon Emilio Wibisono mengemukakan tiga tren yang diperkirakan bakal mempengaruhi industri terkait selama 3-5 tahun ke depan.

Pertama adalah pergeseran perilaku konsumen yang mengutamakan service excellence, sehingga mendorong para pelaku industri untuk menyempurnakan penawaran mereka.

Kedua yaitu adanya peningkatan permintaan terhadap substansi yang relevan, memiliki value, dan diferensiasi yang jelas.

Terakhir, kebangkitan pengalaman berbelanja offline di toko dengan sudut pandang teknologi sebagai sarana untuk monetisasi dan menyederhanakan proses.

“Sinbad menawarkan keahlian rantai pasok dengan rekam jejak yang luas dalam mendistribusikan produk FMCG untuk klien-klien besar, termasuk salah satunya adalah Unilever, namun margin keuntungan sebagai distributor bisa dibilang kecil," katanya.

Oleh karena itu, penggabungan strategis dengan Tjufoo menandai tonggak penting dalam perkembangan bisnis kami.

"Entitas baru Horizon berpotensi menghasilkan margin lebih tinggi dan memperluas jangkauan kami ke kategori di luar FMCG (fast-moving consumer goods), termasuk elektronik, home&living, fesyen, dan kategori pilihan lainnya,” ucap Emilio.

Sebagai informasi tambahan, Tjufoo merupakan aggregator D2C asli Indonesia yang memberdayakan merek-merek lokal, sedangkan Sinbad adalah platform e-commerce Business-to-Business (B2B) yang menyederhanakan distribusi rantai pasok toko ritel.

Baca juga: Tjufoo & Stellar Women gelar AKSI Perempuan

Baca juga: Menkop UKM sebut Tjufoo jadi energi baru untuk majukan UMKM Tanah Air


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024