butuh delapan kali lipat upaya yang lebih masif
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berusaha mempercepat penanggulangan tuberkulosis (TBC) demi mewujudkan Jakarta bebas TBC pada 2030 dengan membentuk kampung siaga TBC di 267 RW Jakarta.

"Hal ini merupakan wujud dari strategi penanggulangan TBC yang kami dorong untuk berbasis kewilayahan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam acara "Kick-Off Tim Percepatan Penanggulangan TBC dan Pembentukan Kampung Siaga TBC di DKI Jakarta", di Jakarta, Rabu.

Ani mengimbau ada satu RW di setiap kelurahan menjadi lokasi percontohan sebagai kampung siaga TBC dan untuk mewujudkannya diperlukan komitmen dari setiap level kepemimpinan di wilayah seperti Ketua RT, RW, lurah, camat dan wali kota.

Nantinya, ada inovasi percepatan penanggulangan TBC yang diperkuat dengan pelaksanaan pelayanan dasar terkait TBC pada setiap kampung siaga yang terbentuk.

Selain itu, imbuh dia, ada pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan upaya kesehatan yang berbasis masyarakat dan promosi kesehatan yang masif.

Baca juga: Dokter ingatkan terpapar TBC tak berarti langsung sakit

"Kampung siaga TBC akan diharapkan memiliki kesiapan baik dari sumber daya, kemampuan, serta kemauan untuk mencegah dan menanggulangi masalah TBC di Jakarta," kata Ani.

Lebih lanjut, Ani mengatakan akan memberikan apresiasi terhadap lima kampung TBC terbaik pada Oktober 2024.

Pemilihan kampung terbaik itu berdasarkan sejumlah aspek antara lain ketersediaan kebijakan, sarana dan prasarana, upaya penemuan dan pendampingan khusus, aspek promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat, inovasi, serta pencapaian indikator program pengendalian TBC.

TBC di Jakarta
Sementara itu, data Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada 2023 menunjukkan terdapat sebanyak 60.420 pasien TBC baru dari seluruh pasien terduga TB yang menjalani pemeriksaan.

"Sementara itu, kami menemukan jumlah kasus TBC pada anak, 9684 atau sekitar 16 persen dari total seluruh kasus TBC dan 86 persen sebetulnya sudah melakukan pengobatan tapi masih di bawah target nasional yakni 95 persen," ujar Ani.

Baca juga: Pakar sarankan warga buka jendela setiap hari untuk cegah TBC

Ani mengatakan terdapat 535 dari setiap 100.000 penduduk di DKI Jakarta yang menderita TBC, sementara target eliminasi TBC yang harus dicapai di 2030 adalah 65 kasus per 100.000 penduduk.

Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan usaha yang sangat besar untuk bisa meraih target ini pada 2030.

"Artinya, kita harus menurunkan insidensi TBC dari 60.420 kasus, pada 2030 menjadi sekitar 6900-an kasus. Kalau dihitung oleh teman-teman di Dinkes, kita butuh delapan kali lipat upaya yang lebih masif dan hal ini membutuhkan upaya-upaya yang inovatif, 'out of the box' (di luar kebiasaan) dari berbagai upaya yang selama ini sudah kita lakukan," kata dia.​​​​​

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024