Gianyar (ANTARA) - Tim nasional putri Indonesia U-17 membuka pertandingan perdana Piala Asia putri U-17 2024 dengan hasil minor usai takluk dari timnas putri Filipina U-17 dengan skor 1-6 pada pertandingan pertama Piala Asia Putri U-17 2024 yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada Senin malam.

Perjuangan tim Garuda Pertiwi patut diapresiasi dan diberi acungan dua jempol. Selain karena Indonesia yang 'demam panggung' karena terakhir kali memainkan laga di Piala Asia putri U-17 pada 2005 lalu, namun perjuangan Zaira Kusuma dan kawan-kawan yang terus mencoba memberikan perlawanan sengit hingga peluit akhir pertandingan ditiup.

Kekalahan dari Filipina tak perlu terlalu dibuat melankoli, karena dari segi kesiapan tim Garuda Pertiwi masih kalah jauh dalam hal jam terbang.

Baca juga: Tim putri Indonesia U-17 takluk dari Filipina dengan skor 1-6

Garuda Pertiwi baru terbentuk pada bulan April lalu. Usai melalui dua tahap seleksi pemain yang dilakukan pada akhir Maret, dilanjutkan pemusatan latihan perdana di Jakarta pada awal April dan sampai pemusatan Latihan akhir untuk persiapan menuju Piala Asia U-17 yang dilangsungkan di Bali sejak 14 April lalu.

Tim asuhan pelatih Satoru Mochizuki juga telah menjalani sederet uji coba untuk mengukur kemampuan tim. Dengan menghasilkan empat kali kemenangan dan menelan dua kali kekalahan.

Dari sejumlah laga yang telah dilalui Garuda Pertiwi tersebut, hingga puncaknya menjalani pertandingan perdana menghadapi Filipina terdapat salah satu pemain yang menonjol, Claudia Scheunemann.

Terlepas satu gol Indonesia ke gawang Filipina dihasilkan dari tendangan melengkung dari luar kotak penalti yang dilepaskan Claudia Scheunemann, namun peran dari pemain berdarah blasteran Indonesia-Jerman tersebut merupakan peran yang mengemban gaya permainan modern sebagai pemain yang identik untuk memberi ruang kepada tim.

Baca juga: Claudia Scheunemann merasa cocok dengan gaya kepelatihan Mochizuki
Baca juga: PSSI siapkan cetak biru selama 10 tahun untuk sepak bola putri

Selanjutnya: Claudia "Raumdeuter" Scheunemann

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024