Ini termasuk pendanaan iklim senilai 9,8 miliar dolar AS yang berasal dari sumber daya ADB sendiri, yang mewakili 41,5 persen dari total komitmen kami
Tbilisi, Georgia (ANTARA) - Asian Development Bank (ADB) memberikan komitmen 23,6 miliar dolar AS dalam bentuk pinjaman, hibah, jaminan, investasi ekuitas, dan bantuan teknis pada 2023, yang ditujukan antara lain untuk pendanaan iklim dan pembangunan berkelanjutan di Asia dan Pasifik.

Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam Business Session Dewan Gubernur ADB di Tbilisi, Georgia, Minggu, mengatakan komitmen tersebut meningkat sebesar 15 persen dari tahun sebelumnya.

"Ini termasuk pendanaan iklim senilai 9,8 miliar dolar AS yang berasal dari sumber daya ADB sendiri, yang mewakili 41,5 persen dari total komitmen kami," kata Masatsugu dalam business session yang merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan Tahunan Ke-57 ADB yang diselenggarakan pada 2-5 Mei 2024.

Ia menuturkan prospek ekonomi Asia dan Pasifik tetap solid. Namun, selama setahun terakhir, negara-negara berkembang anggota ADB telah menghadapi tantangan perubahan iklim, konflik, kerawanan pangan, dan peningkatan utang yang semakin besar.

Krisis iklim khususnya mengancam pembangunan di kawasan Asia dan Pasifik. Tahun 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat. Tahun lalu juga terjadi bencana, sebagian besar disebabkan oleh bencana alam, yang berdampak pada sekitar 44 juta orang di Asia dan Pasifik.

Reformasi besar-besaran dalam pengelolaan modal ADB pada 2023 telah membuka kapasitas pinjaman baru hingga 100 miliar dolar AS untuk dekade ke depan guna mengatasi berbagai macam krisis yang terjadi di kawasan Asia dan Pasifik. Demikian pula, model operasi baru (NOM) telah memungkinkan ADB memberikan dukungan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih disesuaikan kepada negara-negara berkembang anggotanya.

Pada 2023, Departemen Operasi Sektor Swasta ADB memberikan komitmen sebesar 3,8 miliar dolar AS untuk operasi non-pemerintah, dengan peningkatan yang signifikan dalam pinjaman untuk negara-negara terdepan.

"ADB memenuhi target pembiayaan korporasinya di bidang kesehatan, gender, dan pendidikan, dan kami berada pada jalur yang tepat untuk memenuhi ambisi kami dalam pembiayaan ketahanan pangan," tutur Masatsugu.

Komitmen Dana Pembangunan Asia atau Asian Development Fund mencapai 721 juta dolar AS pada 2023, dan diproyeksikan akan meningkat menjadi 865 juta dolar AS pada 2024. ADB juga memperkenalkan persyaratan pinjaman lunak yang menguntungkan bagi anggota negara-negara berkembang di pulau-pulau kecil.

ADB meluncurkan Fasilitas Pendanaan Inovatif untuk Iklim di Asia dan Pasifik, sebuah mekanisme penjaminan penting untuk meningkatkan investasi iklim di kawasan tersebut.

ADB juga telah meluncurkan Rencana Aksi Perubahan Iklim untuk tahun 2023-2030, yang akan memandu dukungan kepada negara-negara berkembang anggotanya dalam mencapai komitmen Kontribusi Nasional (Nationally Determined Contributions) dan memobilisasi pendanaan untuk membantu transisi negara-negara menuju perekonomian rendah karbon dan berketahanan iklim.

Selanjutnya, pada 2024 ADB akan menggunakan Kajian Tengah Waktu Strategi 2030 (Strategy 2030 midterm review) dan Kerangka Hasil Korporat untuk tahun 2025-2030 (Corporate Results Framework for 2025-2030), untuk mempelajari dan terus mengembangkan dukungan ADB kepada klien.

"ADB akan secara efektif dan efisien menggunakan kapasitas pinjamannya yang baru diperluas untuk mendukung prioritas-prioritas utama, serta mendukung negara-negara anggota kami yang paling membutuhkan," tuturnya.

Strategi korporasi jangka panjang yang baru menuju 2030 atau Strategi 2030, mengarahkan upaya ADB agar dapat efektif menanggapi perubahan kebutuhan di kawasan Asia dan Pasifik.

Strategi 2030 melanjutkan berbagai kajian kinerja ADB, termasuk Kajian Tengah Waktu Strategi 2020 (Midterm Review of Strategy 2020), tinjauan efektivitas pembangunan (development effectiveness review), dan studi oleh Departemen Evaluasi Independen (Independent Evaluation Department - IED).

Baca juga: Menkeu dukung ADB mobilisasi sumber daya dukung negara rentan
Baca juga: ADB setujui alokasi laba bersih sebesar 1,42 miliar dolar AS pada 2023
Baca juga: Menkeu bahas Mekanisme Transisi Energi dengan Presiden ADB 
Baca juga: Menteri Keuangan RI bahas kerja sama di Pertemuan Tahunan Ke-57 ADB

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024