Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan merilis dampak banjir bandang di beberapa kecamatan di daerah itu mengakibatkan tujuh orang meninggal dan ribuan rumah terendam banjir.

"Korban jiwa, tujuh orang meninggal dunia dan dua orang ditemukan dalam keadaan selamat di Kecamatan Latimojong. Dua orang hilang dan sementara dilakukan pencarian di Kecamatan Suli Barat, Desa Kaili," kata Sekretaris BPBD Luwu Amiruddin melalui keterangan diterima, Jumat.

Tujuh orang meninggal tersebut akibat tanah longsor di Desa Buntu Sarrek, Kecamatan Latimojong. Data korban jiwa atas nama Rumpak (97), Jatima (55), Mawi (57, Sukma (9), Rima (84), Muh Misdar (29) dan Kapila (84).

Tercatat ada 12 kecamatan terdampak banjir tersebar di 20 desa dan tujuh kelurahan. Sedangkan terdampak bencana tanah longsor terjadi di tiga kecamatan tersebar pada tujuh desa serta satu kelurahan.

Selain merendam ribuan rumah, tercatat 20 unit rumah hanyut terbawa arus air deras saat banjir melanda pada Jumat 3 Mei 2024 yakni di Desa Kaili sebanyak 12 unit, Desa Pajang enam unit dan Desa Poringan dua unit.

Selain ratusan unit rumah terdampak, lahan persawahan dan perkebunan warga juga turut terdampak. Fasilitas umum seperti jalan dusun 60 meter, jembatan satu unit, fasilitas kesehatan dan pendidikan serta kendaraan roda dua dan empat mengalami kerusakan. Ditaksir kerugian sementara mencapai Rp4,9 miliar lebih.

Banjir tersebut dipicu hujan lebat yang berlangsung lama menyebabkan air meluap dan menggenangi seluruh permukiman, jalan dan fasilitas pendidikan dan kesehatan, persawahan dan perkebunan serta merusak jembatan dan jalan desa di wilayah Kabupaten Luwu.

Hujan deras yang berlangsung cukup lama menyebabkan meluapnya air di beberapa sungai hingga meluber ke pemukiman warga dengan ketinggian satu sampai tiga meter.

Data sementara tercatat ada 1.145 rumah yang terdampak, namun saat ini masih terus dilakukan pendataan dan mengevakuasi warga yang terjebak banjir.

Selain di Kabupaten Luwu, banjir bandang juga terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), dan Kabupaten Enrekang. Kejadian banjir dan tanah longsor terjadi hampir bersamaan di empat kabupaten tersebut dipicu intensitas hujan sedang dan tinggi yang berlangsung lama. 
Baca juga: Basarnas Makassar kerahkan puluhan personel bantu atasi bencana Sulsel
Baca juga: Delapan warga meninggal akibat bencana tanah longsor di Sulsel
Baca juga: Pemerintah Pusat kucurkan bantuan bencana untuk Sulsel

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024